Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Foto: Dokumen Kementerian Perdagangan
Annisa Ayu Artanti • 17 October 2023 12:04
Jakarta: Tiongkok disebut sebagai mitra utama perdagangan Indonesia. Pemerintah Indonesia terus mengharapkan hubungan dagang kedua negara setiap tahun akan terus meningkat.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan ketika mendamping Presiden Joko Widodo ke Beijing, Tiongkok untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Forum yang akan digelar pada 17-18 Oktober 2023.
"Tiongkok merupakan mitra utama Indonesia dalam perdagangan. Melalui kunjungan ke Tiongkok ini, kami harap hubungan dagang antara Indonesia dan Tiongkok dapat semakin meningkat," ungkap Zulkifli dalam keterangan tertulis, Selasa, 17 Oktober 2023.
Baca juga: Jokowi Beri Karpet Merah untuk Investor Tiongkok
Indonesia-Tiongkok buka akses pasar lebih lebar
Pria yang hangat disapa Zulhas ini menambahkan, salah satu upaya peningkatan perdagangan yang dapat dijalankan dengan Tiongkok adalah mengatasi berbagai hambatan perdagangan.
Selain itu, Indonesia dan Tiongkok juga dapat membuka lebih lebar akses pasar kedua negara.
"Hal ini perlu dilakukan agar para pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah Indonesia, mudah mengekspor produk-produk mereka ke Tiongkok," kata Zulhas.
Selain menghadiri KTT ke-3 Belt and Road Forum, Mendag Zulkifli Hasan dijadwalkan mendampingi Presiden RI dalam sejumlah pertemuan bilateral.
Total perdagangan Indonesia-Tiongkok pada Januari-Agustus 2023 tercatat sebesar USD83,10 miliar. Dari nilai tersebut, Indonesia mengekspor ke Tiongkok senilai USD41,82 miliar dan mengimpor dari Tiongkok senilai USD41,28 miliar.
Sementara itu, pada 2022 total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 133,56 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Tiongkok sebesar USD65,84 miliar serta impor Indonesia dari Tiongkok sebesar USD67,72 miliar.
Sedangkan pada 2021, total perdagangan kedua negara mencapai USD110 miliar atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD71,42 miliar.