Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani. Foto: MI/Adam Dwi.
Naufal Zuhdi • 6 October 2024 16:46
Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyebut deflasi yang terjadi hingga saat ini tidak menjadi kekhawatiran para para pengusaha.
"Jadi kami menilai deflasi m-to-m (month to month/bulan ke bulan) yang terjadi, tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Karena deflasi pada komponen kebutuhan pangan pokok sebetulnya dapat menciptakan efek positif terhadap konsumsi secara keseluruhan karena menciptakan potensi kebaikan discretionary income masyarakat," kata Shinta saat dihubungi pada Minggu, 6 Oktober 2024.
Shinta menjelaskan, para pengusaha tidak perlu khawatir terhadap kondisi deflasi mengingat perekonomian Indonesia saat ini masih mengalami inflasi sebesar 1,84 persen secara tahunan (year to year/yoy). "Ini tingkat inflasi yang masih ada dalam range target inflasi pemerintah (2,5 persen plus minus satu), dan ini masih tergolong cukup baik," imbuh dia.
(Ilustrasi, para pedagang tengah menunggu pembeli yang menurun. Foto: Medcom.id)
Meski demikian, Shinta menyebut inflasi 1,84 persen ini mengindikasikan adanya pertumbuhan konsumsi pasar domestik yang lamban. Sehingga apabila tingkat inflasi yang terlalu rendah ini terus dibiarkan, dikhawatirkan inflasi tersebut menjadi beban bagi pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan di atas lima persen hingga akhir tahun.
"Perlu diingat, pertumbuhan ekonomi nasional sangat tergantung pada kinerja konsumsi dalam negeri, bila level konsumsi domestik sedemikian rendah, tentu pertumbuhan akan sulit di pacu. Industri juga akan wait and see untuk melakukan ekspansi usaha karena kekhawatiran produknya tidak dapat diserap pasar karena appetite konsumsi pasar yang rendah," ungkap dia.
Baca juga: Penyebab Deflasi, Pemerintah Gagal Genjot Daya Beli |