Persoalan Keamanan Digital Jadi Hal Krusial di Era Digitalisasi

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Persoalan Keamanan Digital Jadi Hal Krusial di Era Digitalisasi

Husen Miftahudin • 18 July 2024 22:16

Baubau: Persoalan keamanan digital menjadi semakin krusial di era digitalisasi, di mana semakin banyak dan beragam kegiatan yang dilakukan secara online. Apalagi, menurut National Cyber Security Index 2022, Indonesia berada di peringkat 83 dari 160 negara yang rentan terhadap serangan digital termasuk malware, trojan, dan kebocoran informasi.
 
"Keamanan digital merupakan langkah perlindungan terhadap identitas online, data, dan aset digital seperti foto, kata sandi, dan nomor PIN, dari kejahatan siber yang sewaktu-waktu datang menyerang," kata praktisi komunikasi Andi Widya Syadzwina dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 18 Juli 2024.
 
Andi menjelaskan, agar memahami dasar keamanan akun media sosial, seseorang harus memiliki keterampilan digital dasar. Juga, kemampuan minimum yang memungkinkan seseorang memanfaatkan teknologi atau perangkat digital.
 
"Selain itu, kemampuan dalam penggunaan ponsel pintar, komputer, mengoperasikan software tertentu dan aplikasi pengolah kata, mengatur setting privasi pada akun digital, membuat profil profesional secara online, menggunakan mesin pencari, hingga menggunakan platform komunikasi digital seperti e-mail dan media sosial," jelas Andi.
 
Ia menekankan, akun media sosial harus aman, antara lain untuk mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dan menghindari potensi pencemaran nama baik sebagai hak kendali atas data pribadi.
 
"Juga, terhindar dari ancaman kejahatan online dan kekerasan berbasis gender agar terhindar dari potensi penipuan, pemerasan, serta kejahatan siber sejenis lainnya," jelasnya.
 

Tips mengamankan akun medsos

 
Adapun tips mengamankan akun media sosial, sambung Andi, yakni dengan menggunakan password yang kuat. Lalu ganti password secara berkala, bedakan password di media sosial dan e-mail, jangan menyimpan password di perangkat elektronik orang lain.
 
"Berikutnya, perhatikan saat ingin membuka tautan yang berasal dari media sosial. Lalu, hindari masuk ke media sosial melalui tautan luar, jadikan nomor ponsel sebagai opsi verifikasi," beber dia.
 
Selanjutnya, jangan meng-install aplikasi media sosial dari platform tidak resmi, perkuat pengaturan pengamanan di media sosial, jangan memberikan akun dan password media sosial ke orang lain.
 
"Serta jangan lupa selalu log out atau log off setiap selesai menggunakan media sosial," papar Andi memeperingatkan.
 
Baca juga: Ketua DPR: Negara Baru Hadir Setelah Permasalahan Masyarakat Viral di Media Sosial
 

Tingkatkan literasi digital

 
Dalam kegiatan yang menyasar guru dan tenaga kependidikan sebagai peserta ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau Eko Prasetya menambahkan, untuk memiliki pengetahuan dasar keamanan akun media sosial pengguna harus meningkatkan literasi digital.
 
Menurut Eko, kunci aman bermedia sosial, yakni jangan pernah memposting identitas diri di media sosial. Lalu, biasakan verifikasi terhadap segala informasi, permintaan maupun hal yang memancing penyerahan data berikutnya.
 
"Misalnya Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nama orang tua, alamat, kode verifikasi, Personal Identification Number (PIN), nomor kartu kredit/ATM, penggunaan wifi publik, dan One Time Password (OTP)," sebut dia.
 
"Kurangi penyebaran data diri di internet, tidak sembarang meng-install aplikasi. Dan paling penting, ganti password secara berkala," tegas Eko menambahkan.
 
Dari sudut pandang berbeda, mom influencer Ana Livian menyebut aset dunia nyata sama dengan aset digital. "Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), Kartu Keluarga (KK), akte, tiket penerbangan, nomor kendaraan, alamat rumah, alamat sekolah, itu sama dengan e-mail, media sosial, aplikasi perbankan, dompet elektronik, dan lainnya," urai Ana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)