Pertalite. Foto: Medcom/Annisa Ayu.
Media Indonesia • 28 June 2024 17:15
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan ada usulan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis pertalite naik seiring pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sejak September 2022, harga pertalite tidak mengalami perubahan yakni Rp10 ribu per liter.
"Kalau BBM subsidi iya (ada usulan penaikan harga), kalau nonsubsidi belum ada," ungkap Arifin saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 28 Juni 2024.
Dia menerangkan dengan melemahnya rupiah, mempengaruhi harga keekonomian pertalite dengan harga minyak yang berlaku saat ini. Pada November 2023 tercatat, harga keekonomian pertalite sebesar Rp12 ribu per liter.
Artinya, jelas dia, pemerintah menanggung Rp2.000 dari setiap liter BBM subsidi. "Ya naik dong (harga keekonomian), kan karena harga minyak," ucap Arifin.
Kendati demikian, sampai saat ini belum ada keputusan dari pemerintah mengenai kapan kepastian kenaikan harga BBM subsidi. Sementara, untuk perubahan harga BBM nonsubsidi yakni pertamax series diserahkan kepada PT Pertamina (Persero).
"Ya itu kan keputusan nonsubsidi (dari Pertamax). Cuma, kalau soal kenaikan itu melihat daya beli masyarakat," kata Arifin.
Baca juga: Pemerintah Pastikan Belum Ada Pembahasan soal Kenaikan Harga BBM |