Asap dari serangan Israel di perbatasan Lebanon. (EPA)
Willy Haryono • 29 June 2024 20:12
New York: Iran pada hari Sabtu ini, 29 Juni 2024. memperingatkan bahwa "semua front perlawanan," istilah untuk Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel jika Tel Aviv berani menyerang Lebanon.
Komentar dari misi diplomatik Iran di New York itu muncul di tengah kekhawatiran akan meletusnya perang regional yang melibatkan Israel dan gerakan Hizbullah asal Lebanon. Kedua belah pihak telah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari sejak perang di Jalur Gaza meletus pada Oktober 2023.
Eskalasi telah meningkat bulan ini, di samping retorika perang dari kedua belah pihak. Militer Israel mengatakan rencana untuk menyerang Lebanon telah "disetujui dan divalidasi," yang mendorong Hizbullah untuk menanggapi bahwa seluruh wilayah Israel akan diserang dalam sebuah konflik besar-besaran.
Dalam sebuah tulisan di media sosial X, misi Iran di New York mengatakan bahwa Teheran "menganggap propaganda rezim Zionis mengenai niat menyerang Lebanon sebagai perang psikologis."
Namun, tambahnya, "jika Israel melancarkan agresi militer skala penuh, perang yang menghancurkan akan terjadi. Semua opsi, termasuk keterlibatan penuh semua Front Perlawanan, masih tersedia."
Perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023, ketika kelompok pejuang Palestina Hamas menyerang Israel selatan. Iran, yang mendukung Hamas, memuji serangan itu sebagai sebuah keberhasilan, tetapi membantah adanya keterlibatan.
Selain serangan Hizbullah terhadap Israel utara, pemberontak yang didukung Iran di Yaman telah berulang kali menyerang kapal-kapal komersial di wilayah Laut Merah, dalam apa yang mereka katakan sebagai tindakan solidaritas terhadap Palestina. Iran juga diyakini mendukung kelompok-kelompok lain di kawasan.
Republik Islam Iran tidak mengakui status Israel sejak revolusi 1979 yang menggulingkan Shah Iran yang didukung Amerika Serikat.
Kekhawatiran akan perang regional juga meningkat pada April, setelah terjadinya serangan udara yang menghancurkan konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan tujuh Garda Revolusi, dua di antaranya jenderal.
Iran membalas dengan serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 13 dan 14 April.
Media pemerintah Iran kemudian melaporkan ledakan di provinsi Isfahan, sementara media AS mengutip pernyataan pejabat Washington yang mengatakan Israel telah melakukan serangan balasan terhadap musuh bebuyutannya. Teheran tidak terlalu membesar-besarkan perihal serangan Israel tersebut.
Baca juga: Erdogan Tuduh Negara Barat Dukung Israel untuk Serang Lebanon