Konsumsi Air Minum Masyarakat Masih Didominasi Air Isi Ulang

Ilustrasi. Istimewa.

Konsumsi Air Minum Masyarakat Masih Didominasi Air Isi Ulang

Media Indonesia • 22 December 2024 12:08

Jakarta: Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan konsumsi air minum di masyarakat masih didominasi oleh air isi ulang selama 2023. Tidak semua masyarakat Indonesia terjangkau oleh jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). 

"Di Jakarta misalnya, kebutuhan air itu 50 juta meter kubik, sedangkan suplainya hanya 30 juta meter kubik. Jadi, kekurangannya masih banyak dan ini disuplai oleh penggunaan air isi ulang yang ternyata tercemar bakteri E. coli," kata Dante, saat meluncurkan hasil Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKMRT) di Indonesia pada 2023, Minggu, 22 Desember 2024.

Ia mengatakan air yang tercemar dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Ia mencontohkan wabah kolera yang terjadi di Distrik Soho, London, Inggris, pada 1854. Wabah tersebut diketahui menewaskan sekitar 500 orang hanya dalam waktu satu minggu.

"Seorang dokter bernama John Snow membuktikan sumber wabah berasal dari pompa air Broad Street. Dengan menutup pompa air tersebut, wabah berhasil dikendalikan. Peristiwa ini menjadi tonggak penting untuk memahami bahwa air minum yang aman adalah kunci melindungi masyarakat dari ancaman penyakit," jelas Dante.

Guna menghadapi tantangan akses terhadap air minum yang aman, Dante meminta agar SKMRT menjadi perhatian bersama sebagai upaya mengatasi tantangan akses terhadap air minum yang aman dan tidak menimbulkan masalah kesehatan pada masa depan.
 

Baca juga: Masyarakat Jakarta Didorong Beralih ke Air Perpipaan

Strategi pertama yang perlu dilakukan, kata dia, memperkuat kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Berikutnya, agar hasil SKMRT di Indonesia Tahun 2023 dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan tentang air minum di wilayahnya.

"Masing-masing daerah punya spesifikasi geografis dan pola masyarakat yang berbeda, sehingga jika hasil surveilans ini dilakukan integrasi, mudah-mudahan bisa memberikan masukan bagi pemda untuk menyediakan air minum yang lebih sehat kepada masyarakat," ungkapnya.

Kemenkes juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan kementerian/lembaga terkait serta pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan ini guna mencegah terjadinya pencemaran lebih lanjut.

"Yang tidak kalah penting dari dua strategi tersebut adalah memperkuat edukasi kepada masyarakat bahwa air yang dikonsumsi harus berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki izin dari pihak berwenang," tuturnya.

Data surveilans SKMRT 2023 dinilai dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. SKMRT dilaksanakan di 334 kabupaten/kota di 4.524 puskesmas di seluruh Indonesia dengan melibatkan seluruh stakeholder, terutama tenaga sanitarian di Puskesmas. Surveilans pada hulu dilakukan kepada para penyedia air minum, sementara di hilir dilakukan pada rumah tangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)