Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Dinilai Perlu Formula Aturan yang Tepat

Gedung DPR. Foto: MI/Bary Fathahillah.

Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Dinilai Perlu Formula Aturan yang Tepat

Rahmatul Fajri • 17 December 2024 21:57

Jakarta: Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda menilai perlu formula yang tepat dalam menyusun aturan terkait pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Hal ini penting untuk mengantisipasi terjadinya premanisme politik dan praktik politik uang agar tidak mengulangi sejarah kelam pilkada masa lalu.

"Kita harus mencari formula yang tepat agar korupsi dan money politic itu tidak beralih ke partai politik dan DPRD, agar traumatik politik masa lalu tidak terulang," ujar Rifqinizamy melalui keterangan tertulis, Selasa, 17 Desember 2024.

Legislator Fraksi NasDem itu menjelaskan berdasarkan ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 22/1999 tentang Pemerintah Daerah, pemilihan sempat dilakukan melalui DPRD. Namun, dalam implementasinya justru kontraproduktif dari harapan. Bahkan, pemilihan melalui DPRD saat itu tak menjawab masalah tentang dampak pemilihan langsung, seperti politik uang.

Rifqinizamy mengaku Komisi II DPR akan mempertimbangkan sejumlah aspek agar formulasi aturan dalam pengaturan pemilihan kepala daerah dapat relevan dan berkesesuaian dengan cita-cita demokrasi.

"Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang dulu mengamanatkan pemilihan gubernur, bupati, wali kota melalui DPRD, diwarnai oleh aksi premanisme politik dan politik uang di berbagai tempat. Kita harapkan hal semacam itu tidak terulang kembali," tegasnya.
 

Baca juga: PDIP Jakarta Tolak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD

Ia menerangkan politik uang yang terjadi dalam praktik pemilihan langsung maupun tidak langsung menjadi pertimbangan dalam implementasi sistem pilkada. Pasalnya, politik uang merusak tatanan budaya politik dan demokrasi.

"Usul agar budaya dan kultur politik kita tidak barbarian, termasuk soal money politic, menjadi salah satu pertimbangan penting kenapa pemilihan itu tidak lagi dilakukan secara langsung," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)