Bendungan Leuwikeris Mulai Beroperasi

Bendungan. Foto: Kementerian PUPR.

Bendungan Leuwikeris Mulai Beroperasi

Arif Wicaksono • 21 August 2024 15:10

Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, memulai pengisian awal (impounding) Bendungan Leuwikeris yang berlokasi di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.
 

Baca juga: Kementerian PUPR Bakal Tingkatkan Kualitas Produk Lokal untuk Pembangunan Infrastruktur


Bendungan Leuwikeris dibangun sebagai bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) di bidang Sumber Daya Air, dengan tujuan mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional . Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, menegaskan pembangunan bendungan ini bertujuan untuk meningkatkan volume tampungan air, menjaga kontinuitas suplai air irigasi, menyediakan air baku, dan mereduksi risiko banjir.

"Sungai Citanduy belum memiliki bendungan. Setelah Bendungan Leuwikeris rampung, kontinuitas suplai air ke sawah akan terjaga. Saat ini, lahan pertanian kerap mengalami banjir di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau," ujar Basuki dikutip dari Infopublik.id, Rabu, 21 Agustus 2024.

Proses impounding sebelum pelaksanaan operasi bendungan

Kepala BBWS Citanduy, Elroy Koyari, menjelaskan proses impounding merupakan langkah penting sebelum pelaksanaan operasi bendungan. Pengisian waduk dimulai dengan penutupan pintu pengelak, menandai Bendungan Leuwikeris siap diresmikan.

"Dengan dimulainya impounding, BBWS Citanduy semakin dekat untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan air bagi masyarakat. Kami berharap proses pengisian waduk berjalan lancar hingga mencapai kapasitas optimal," jelas Elroy.

Bendungan Leuwikeris memiliki total kapasitas tampungan air sebesar 81,44 juta meter kubik (m3), dengan luas genangan mencapai 242,90 hektare (ha). Pemanfaatannya meliputi irigasi seluas 11,216 ha yang terbagi di Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6,600 ha dan DI Manganti di Cilacap seluas 4,616 ha. Selain itu, bendungan ini juga menjadi sumber air baku dengan kapasitas 845 liter/detik untuk Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Ciamis.

"Di samping itu, Bendungan Leuwikeris memiliki potensi sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas 2 x 10 megawatt (MW), serta sebagai pengendali banjir. Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai destinasi pariwisata dan untuk konservasi air tanah. Total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Bendungan Leuwikeris mencapai Rp3,5 triliun. Pembangunan dimulai pada tahun 2016 dan terbagi dalam 7 paket pekerjaan," tambah Elroy.

Dengan dimulainya pengisian awal waduk, Bendungan Leuwikeris siap untuk memainkan perannya dalam mendukung ketahanan air dan pangan, serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)