Ilustrasi harga emas dunia. Foto: Unsplash.
Husen Miftahudin • 21 November 2024 12:00
Jakarta: Harga emas (XAU/USD) pulih di level harga USD2.630-an pada perdagangan Rabu (20/11), setelah sempat melemah di awal pekan.
Menurut analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha, faktor utama yang mendorong penguatan emas adalah meningkatnya ketegangan geopolitik di Ukraina. Ketegangan ini memicu arus dana ke aset safe haven seperti emas, yang dinilai lebih aman dalam situasi ketidakpastian global.
Andy menjelaskan, pernyataan terbaru Rusia terkait penggunaan persenjataan nuklir dan langkah AS yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS menjadi katalisator utama arus safe haven ke logam mulia.
"Kondisi geopolitik ini meningkatkan minat investor untuk berlindung di emas, yang secara tradisional dianggap sebagai aset aman saat risiko global meningkat," jelas Andy dalam analisis hariannya, Kamis, 21 November 2024.
.jpg)
(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
Harga emas sempat melemah
Pada Kamis (21/11), emas sempat mencapai level USD2.650, didukung oleh arus dana
safe haven akibat ketegangan geopolitik yang terus berlanjut. Namun, di awal pekan, harga emas sempat melemah hingga level terendah delapan minggu di USD2.530-an.
Penurunan ini disebabkan oleh penguatan dolar AS (USD), yang sering kali menjadi penentu utama harga emas karena emas dihargai dalam dolar. Ketika dolar menguat, daya tarik emas cenderung menurun.
Namun, penguatan dolar AS menjadi tantangan bagi kenaikan harga emas. Pada Rabu, dolar AS menguat karena pasar mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada Desember. Probabilitas pemotongan suku bunga kini hanya sekitar 60 persen, turun dari sebelumnya yang mencapai 100 persen.
Penguatan dolar AS membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga menekan permintaan emas. Emas, yang sebagian besar diperdagangkan dalam dolar AS, cenderung melemah ketika nilai dolar meningkat, jika semua faktor lain tetap sama.
Peluang naik hingga USD2.655
Menurut proyeksi Andy, harga emas memiliki peluang untuk naik hingga level USD2.655, asalkan tren
bullish tetap terjaga. Namun, jika terjadi pembalikan arah (
reversal), emas diprediksi akan melemah dengan target penurunan di level USD2.600 sebagai batas terdekatnya.
"Hal ini menandakan volatilitas yang tinggi pada pasar emas, dengan pergerakan harga yang dipengaruhi oleh faktor
geopolitik dan sentimen pasar global," papar Andy.
Harga emas diperkirakan akan tetap bergerak dinamis hari ini, dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter AS.
"Meningkatnya permintaan safe haven karena konflik di Ukraina menjadi faktor utama penguatan harga emas, meskipun pengaruh penguatan dolar AS tetap menjadi tantangan," tutup dia.