Ukraina Mungkin Kehabisan Rudal Pertahanan jika Rusia Terus Menyerang

Kerusakan akibat serangan Rusia di kota Kyiv, Ukraina. (EPA)

Ukraina Mungkin Kehabisan Rudal Pertahanan jika Rusia Terus Menyerang

Willy Haryono • 7 April 2024 13:28

Kyiv: Ukraina bisa kehabisan rudal pertahanan udara jika Rusia terus melakukan pengeboman jarak jauh yang intens, ucap Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidatonya yang disiarkan pada Sabtu kemarin.

Peringatan paling keras dari Zelensky terkait pertahanan udara nasional disampaikan menyusul serangan Rusia selama berminggu-minggu terhadap sistem energi, kota-kota besar dan kecil di Ukraina dengan menggunakan persenjataan rudal dan drone.

"Jika mereka terus menyerang (Ukraina) setiap hari seperti yang mereka lakukan selama sebulan terakhir, kita mungkin akan kehabisan rudal, dan mitra kami mengetahuinya," kata Zelensky, dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi Ukraina dan dikutip AsiaOne, Minggu, 7 April 2024.

Zelensky, yang telah meminta sekutunya selama berminggu-minggu untuk meningkatkan pertahanan udara, mengatakan bahwa Ukraina memiliki cukup persediaan untuk menghadapi situasi saat ini, namun mereka harus membuat pilihan sulit mengenai apa yang harus diprioritaskan untuk dilindungi.

Ia secara khusus menyoroti kebutuhan sistem pertahanan udara Patriot, dan mengatakan Ukraina membutuhkan 25 sistem pertahanan udara.

Sistem pertahanan udara Amerika Serikat (AS) yang canggih sangat penting dalam menghadapi serangan rudal balistik dan hipersonik Rusia yang dapat mencapai sasaran dalam hitungan menit.

Pernyataan Zelensky disampaikan menyusul serentetan serangan baru Rusia, yang menurut para pejabat Ukraina telah menewaskan sejumlah warga sipil.

Dua serangan rudal dan drone Rusia, satu pada Sabtu dini hari dan yang kedua pada sore hari, menewaskan delapan orang dan melukai sedikitnya 10 orang di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

Di wilayah timur Donetsk, tembakan artileri menewaskan empat orang di desa Kurakhivka termasuk seorang wanita berusia 38 tahun dan putrinya yang berusia 16 tahun, dan seorang pria berusia 25 tahun di desa Krasnohorivka tewas. Sementara di Odesa di selatan, serangan rudal menewaskan satu warga sipil.

Perusahaan listrik swasta terbesar di Ukraina, DTEK, mengatakan serangan tersebut telah menghantam 80 persen kapasitas pembangkitnya. DTEK pun menerapkan melakukan pemadaman bergilir untuk menstabilkan sistem.

Baca juga: Kota Kharkiv di Ukraina Diserang Rusia Lagi, 2 Orang Tewas 7 Terluka

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)