Laju Emas Dunia Melemah 0,67%

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Laju Emas Dunia Melemah 0,67%

Arif Wicaksono • 1 June 2024 08:18

New York: Laju emas dunia melemah pada penutupan perdagangan kemarin (Sabtu WIB). Emas dunia melemah setelah investor melakukan aksi ambil untung jelang data terbaru dari Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 1 Juni 2024, llaju emas dunia acuan XAU/USD sudah melemah 0,67 persen dengan berada pada level USD2.327 per ons. Emas dunia melemah 19,6 persen dalam setahun.
 

baca juga:

Harga Emas Berkinerja Lebih Baik


Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer, tren harga emas saat ini menunjukkan kecenderungan untuk naik.

"Koreksi besar yang terjadi sebelumnya di pasar emas telah menciptakan landasan yang kuat untuk kenaikan yang cukup tinggi dalam waktu dekat," ujar Fischer.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah berita tentang Core PCE Price Index atau PCE inti naik 0,2 persen di April. Secara tahunan, kenaikannya sebesar 2,8 persen, sedikit di atas konsensus kenaikan sebesar 2,7 persen.

Selain itu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (AS) pada kuartal I 2024 juga direvisi turun menjadi 1,3 persen atau lebih rendah dari perhitungan sebelumnya di 1,6 persen. Komponen personal spending berada dibawah ekspetasi dengan mencapai 2 persen.

Hal ini membuat Federal Reserve (The Fed) masih mungkin memangkas suku bunganya tahun ini. Hal ini juga ditambah dengan revisi penurunan PDB pada minggu lalu, yang menunjukkan bahwa belanja konsumen lebih lemah dari perkiraan.

tahap konsolidasi kuat

Secara teknis, analisis Fischer didukung oleh tren harga dan pola candlestick yang menunjukkan sinyal bullish. Dia menyebutkan harga emas telah melalui fase konsolidasi yang kuat dan siap untuk melanjutkan tren naiknya. Dalam konteks jangka pendek, sinyal bullish ini semakin diperkuat oleh indikator teknis yang mendukung kenaikan harga emas.

Emas dunia kemungkinan akan mendapat support kuat pada level USD2.321,15 dan resistance pada USD2.375,20. Dengan kondisi ini, harga emas diharapkan akan mengalami fluktuasi dalam rentang tersebut sebelum mungkin menembus resistance yang lebih tinggi jika sentimen pasar tetap positif.

Indeks Dolar AS Berjangka, yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menunjukkan penurunan 0,30 persen dan diperdagangkan pada USD104,72.
Pelemahan dolar AS biasanya menjadi faktor pendukung bagi kenaikan harga emas, mengingat logam mulia ini dihargai dalam dolar. Dengan dolar yang lebih lemah, emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan.

Secara keseluruhan, Fischer menunjukkan bahwa emas berada dalam posisi yang kuat untuk melanjutkan kenaikannya. Kombinasi dari analisis tren, candlestick, dan faktor fundamental seperti pelemahan USD mendukung pandangan bahwa harga emas akan terus naik dalam waktu dekat. Bagi investor, ini merupakan peluang yang menarik untuk mengambil posisi dalam emas, memanfaatkan momentum bullish yang sedang berlangsung.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)