Monitoring hingga Operasi Pasar Dilakukan demi Kendalikan Harga Pangan di Kabupaten Bandung

Ilustrasi. (MI/Kristiadi)

Monitoring hingga Operasi Pasar Dilakukan demi Kendalikan Harga Pangan di Kabupaten Bandung

Media Indonesia • 28 February 2024 14:27

Bandung: Sepuluh hari menjelang ramadan, sejumlah harga kebutuhan pokok di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Guna mengendalikan naiknya harga kebutuhan pokok tersebut pemerintah setempat melakukan berbagai langkah. Di antaranya, koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait, memonitoring harga secara berkala, serta melaksanakan operasi pasar.

Berdasarkan data di Sistem Informasi Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Sibapokting) Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin Kabupaten Bandung, sejumlah bahan kebutuhan pokok tercatat mengalami kenaikan, di antaranya sayuran jenis kentang dari Rp16.000 jadi Rp18.000 per kilogram dan wortel naik dari Rp10.000 jadi Rp12.000 per kilogram.

Kemudian, harga telur ayam broiler naik dari Rp25.000 kini Rp30.000 per kilogram, cabai merah tanjung yang kini Rp110.000 per kilogram atau naik Rp30.000 per kilogram dalam tiga hari. Lalu cabe merah keriting dari Rp55.000 jadi Rp75.000 per kilogram.

Demikian juga dengan harga beras yang masih tetap tinggi, untuk beras premium dijual Rp18.000 per kilogram dan beras medium Rp16.000 per kilogram. Sedangkan beras jenis IR 64 yang paling banyak digemari harganya tetap bertahan Rp16.000 per kilogram.
 

Baca juga: Harga Beras Lokal dan Premium di Palangka Raya Masih Tinggi

Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengakui, telah terjadi kenaikan hampir di semua bahan kebutuhan pokok. Termasuk harga beras premium dan medium yang naik cukup signifikan. Menurut dia, kenaikan harga beras dipicu oleh beberapa faktor.

"Faktor perubahan musim tanam karena fenomena el nino, merupakan penyebab utama kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. Untuk mengatasinya, kami melakukan beberapa langkah, koordinasi antarinstansi, monitoring harga, dan operasi pasar," ujarnya, Rabu, 28 Februari 2024.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania mengatakan, khusus untuk beras pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP).

"Program GPM akan dilaksanakan secara berkala di berbagai wilayah di Kabupaten Bandung hingga akhir Maret 2024," tuturnya.

Menurut Kania, penjualan beras SPHP telah diagendakan di beberapa titik lain, yaitu di Kecamatan Cicalengka (28 Februari 2024), Kecamatan Ciparay (29 Februari 2024), di Kecamatan Pameungpeuk dan halaman Kantor Dispakan (1 Maret 2024), di kawasan Stadion Si Jalak Harupat (3 Maret 2024), Kecamatan Arjasari (7 Maret 2024), dan di Lapangan Upakarti Pemkab Bandung (28 Maret 2024). 

Pemkab juga telah menyalurkan bantuan pangan berupa beras, minyak goreng, dan daging sapi kepada ribuan orang yang masuk kelompok rentan, seperti tukang ojek pangkalan (opang), guru ngaji, dan budayawan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Meilikhah)