Siswa Korban Bullying di Malang Takut Kembali ke Sekolah

ilustrasi medcom.id

Siswa Korban Bullying di Malang Takut Kembali ke Sekolah

Medcom • 5 March 2024 23:21

Malang: Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang kini tengah memberikan trauma healing kepada A, siswa SMP Nasional Kota Malang. Siswa A ini sebelumnya dianiaya oleh temannya di kawasan Janti Barat, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat 1 Maret 2024.

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, mengatakan, pihaknya telah mengirimkan petugas dan psikolog ke rumah korban untuk dilakukan pembinaan khusus. Sebab, kata Donny, korban saat ini trauma dan enggan kembali ke sekolah.
 
"Kami mengirimkan petugas ke rumah korban, karena indikasi korban tidak berani sekolah, sehingga kita datangkan psikolog untuk pendampingan. Ya supaya mau sekolah, menguatkan nantinya," katanya, Selasa 5 Maret 2024.

Donny menyebutkan, alasan korban trauma kembali ke sekolah karena takut bertemu dengan temannya yang menganiaya dirinya beberapa waktu lalu. Sosok pelaku penganiayaan berinisial N diketahui memang satu kelas dengan korban di kelas VII SMP Nasional.
 
"Takut enggan ketemu pelaku yang jadi teman sekolah," imbuhnya.
 
Di sisi lain, tindakan kekerasan bullying tersebut, Donny menerangkan, peristiwa penganiayaan serta perundungan bisa terjadi karena adanya faktor kebiasaan di lingkungan anak-anak. Selain itu, bisa juga terjadi lantaran ketidaktahuan anak atas apa yang mereka perbuat, yang bisa masuk ke ranah hukum
 
"Saya pikir mereka awalnya main main, akhirnya keterusan. Misal mengolok-olok dan seterusnya. Ketidaktahuan mereka bahwa bullying itu merupakan salah satu pelanggaran hukum dan dilarang," jelasnya.
 
Sebelumnya diberitakan, sebuah aksi penganiayaan siswa diduga terjadi di kawasan perumahan Janti Barat Blok A, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat 1 Maret 2024 sekitar pukul 11.21 WIB. Peristiwa ini sempat terekam oleh kamera CCTV milik warga setempat.
 
Video rekaman CCTV itu awalnya diunggah oleh akun media sosial Instagram @informasi_malangraya. Dalam video berdurasi 1 menit 2 detik itu tampak beberapa siswa berseragam pramuka terekam melakukan aksi perundungan dan kekerasan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)