Ilustrasi. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 16 January 2024 15:49
Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan, setelah berhari-hari mencoba melawan kedigdayaan dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 16 Januari 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp15.592 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 37 poin atau setara 0,24 persen dari posisi Rp15.555 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, para pedagang sekarang menunggu isyarat lebih lanjut mengenai The Fed dan perekonomian AS, dengan Gubernur Fed Christopher Waller akan menyampaikan pidatonya pada Selasa.
"Pada Rabu, data penjualan ritel dan produksi industri AS diperkirakan memberikan lebih banyak isyarat terhadap perekonomian terbesar di dunia tersebut," jelas Ibrahim.
Pembacaan data produksi industri dan penjualan ritel AS akan dirilis pada Rabu dan diperkirakan akan memberikan lebih banyak sinyal terhadap perekonomian. Tanda-tanda ketahanan ekonomi apa pun memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Namun pasar tampaknya sedikit mengurangi spekulasi The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada Maret 2024, menurut alat CME Fedwatch.
Fokus kini tertuju pada data produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat, yang akan dirilis pada Rabu, untuk mengetahui lebih banyak isyarat mengenai perekonomian. PDB diperkirakan sedikit melampaui target tahunan pemerintah sebesar lima persen pada 2023.
"Ini sebagian besar disebabkan oleh basis perbandingan yang lebih rendah dibandingkan 2022," terang dia.
Namun angka yang lebih tinggi kemungkinan besar didorong oleh dasar perbandingan yang lebih rendah dari 2022, karena perekonomian Tiongkok sedang berjuang untuk bangkit kembali setelah tiga tahun lockdown akibat covid-19.
"Angka produksi industri dan penjualan ritel Tiongkok untuk Desember juga akan dirilis Rabu," papar Ibrahim.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Bertambah Jadi USD400,9 Miliar