BPS: Ekspor Indonesia di Desember 2023 Naik 1,89%

Ilustrasi kegiatan ekspor. Foto: dok MI.

BPS: Ekspor Indonesia di Desember 2023 Naik 1,89%

Fetry Wuryasti • 15 January 2024 12:19

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Desember 2023 nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,41 miliar, naik 1,89 persen dibandingkan dengan November 2023 yang sebesar USD22 miliar.

Ekspor migas tercatat USD1,48 miliar, naik 15,28 persen dibandingkan November 2023 yang sebesar USD1,28 miliar. Lalu nilai ekspor nonmigas tercatat sebesar USD20,93 miliar, naik 1,06 persen dibandingkan November 2023 yang sebesar USD20,72 miliar.

Kenaikan ekspor Desember 2023, didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas terutama pada golongan barang bahan bakar mineral (HS 27) yang naik 10,07 persen dan biji logam, terak dan abu (HS 26) yang naik 37,37 persen.

Sementara kenaikan ekspor migas sebesar 15,28 persen, didorong oleh peningkatan nilai ekspor hasil minyak yang naik 78,67 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Secara tahunan nilai ekspor Desember 2023 turun cukup dalam yaitu minus 5,76 persen dibandingkan Desember 2022 yang tercatat sebesar USD23,78 miliar," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Senin, 15 Januari 2024.

Kontraksi ini didorong oleh penurunan ekspor nonmigas, terutama pada golongan barang bahan bakar mineral (HS 27) yang turun 16,49 persen, lalu lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15) turun 23,42 persen, dan nikel dan barang dari padanya (HS 75) turun 30,44 persen.

Baca juga: Dorong Ekspor Lokal, Cak Imin Slepet Diplomat, Mendag, dan Menkop UKM
 

Ekspor nonmigas turun di semua sektor


Adapun, ekspor nonmigas Indonesia berdasarkan sektor pada Desember 2023, mencatatkan total sebesar USD20,93 miliar. Nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan secara tahunan pada semua sektor.

Penurunan terdalam terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya yaitu turun 12,20 persen. Kemudian secara bulanan semua sektor mengalami penurunan kecuali sektor pertambangan dan lainnya.

Rincian menurut sektor, pada pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh minus 4,36 persen (yoy) dan minus 4,86 persen (mtm), dengan kontribusi USD0,35 miliar.

Sektor pertambangan dan lainnya tumbuh minus 12,20 persen (yoy) dan 13,04 persen (mtm), dengan kontribusi USD4,83 miliar. Lalu industri pengolahan, tumbuh minus 4,27 persen (yoy) dan minus 1,99 persen (mtm), dengan kontribusi sebesar USD15,75 miliar.

"Kenaikan ekspor sektor pertambangan dan lainnya ini mampu mendorong kinerja ekspor nonmigas. Sehingga secara total ekspor nonmigas naik 1,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata Pudji.

Sedangkan ekspor industri pengolahan turun cukup besar dibandingkan bulan sebelumnya, seperti pada minyak kelapa sawit, barang perhiasan dan barang berharga, kendaraan bermotor roda empat, suku cadang kendaraan bermotor roda empat atau lebih serta sepatu olahraga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)