Asap dari serangan Israel di perbatasan Lebanon. (AP)
Willy Haryono • 15 January 2024 16:55
Tel Aviv: Serangan rudal dari arah Lebanon menghancurkan sebuah rumah di Israel utara dan menewaskan dua warga sipil di dalamnya pada Minggu, 14 Januari. Serangan ini memperbarui kekhawatiran tentang risiko pecahnya front kedua dalam perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Peluncuran rudal anti-tank dari Lebanon itu terjadi di hari ke-100 konflik antara Israel dan Hamas yang telah menewaskan hampir 24.000 warga Palestina, menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, memaksa sekitar 85 persen dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut mengungsi dari rumah mereka dan membuat seperempat dari total penduduk Gaza kelaparan.
Perang dipicu serangan kilat Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 orang. Sekitar setengah sandera masih ditahan Hamas. Israel membalasnya dengan serangan tanpa henti ke Gaza hingga saat ini.
Ketegangan meningkat di seluruh kawasan sejak meletusnya perang Israel-Hamas. Hampir setiap hari, Israel terlibat baku tembak dengan Hizbullah asal Lebanon.
Selain itu, pemberontak Houthi di Yaman juga menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah, sehingga memicu gelombang serangan udara AS pekan lalu. Houthi mengaku menyerang kapal-kapal terkait Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.