Ukraina Mundur dari 3 Desa di Timur, Zelensky Memohon Bantuan Senjata

Kyiv: Komandan tertinggi Ukraina mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa pasukannya yang kalah jumlah telah mundur ke posisi baru dari tiga desa di wilayah timur tempat Rusia memusatkan pasukannya secara signifikan.

Pernyataan Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi mencerminkan memburuknya posisi Ukraina di timur, yang diharapkan Kyiv dapat menjadi stabil setelah menerima pengiriman senjata dari Amerika Serikat (AS) dalam bentuk paket bantuan senilai USD61 miliar yang telah disetujui Washington.

"Situasi di garis depan semakin memburuk," tulisnya di aplikasi Telegram, seperti dikutip dari Channel News Asia pada Senin, 29 April 2024. 

Ia menggambarkan daerah "yang paling sulit" adalah di sebelah barat Maryinka dan barat laut Avdiivka, kota yang direbut pasukan Rusia di bulan Februari.

Presiden Volodymyr Zelensky mengeluarkan permohonan baru kepada mitra internasional untuk mempercepat pengiriman senjata agar Kyiv dapat mempertahankan posisinya dan mengganggu rencana invasi Rusia.

Ia mengatakan dirinya telah berbicara pada hari Minggu kemarin dengan Pemimpin Minoritas DPR AS Hakeem Jeffries, seraya "menggarisbawahi bahwa sistem rudal Patriot diperlukan, dan (perlu dikirim) sesegera mungkin."

Syrskyi mengatakan pasukan Ukraina telah mengambil posisi baru di sebelah barat desa Berdychi dan Semenivka, keduanya di utara Avdiivka, dan Novomykhailivka yang lebih jauh ke selatan dekat kota Maryinka.

"Secara umum, musuh mencapai keberhasilan taktis tertentu di wilayah ini, namun tidak mendapatkan keuntungan operasional," tutur Syrskyi, seraya menambahkan bahwa Rusia telah mengirimkan empat brigade untuk serangan tersebut.

Brigade Ukraina yang baru diistirahatkan dirotasi di daerah tersebut untuk menggantikan unit yang menderita kerugian, lanjutnya.

Pernyataan Syrskyi tidak menyebutkan status Novobakhmutivka, desa lain di dekat Berdychi, yang menurut kementerian pertahanan Rusia telah direbut pada hari Minggu kemarin.

Pasukan Moskow perlahan-lahan maju sejak merebut kota benteng Avdiivka, mengambil keuntungan dari masalah kekurangan amunisi dan personel militer Ukraina. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)

Baca juga:  Rusia Gempur Lokasi Energi Ukraina dalam Serangan Besar-besaran