Ilustrasi--Warga Boyolali mengambil air dari ceruk sumur karena kekeringan.
Medcom • 29 July 2024 14:09
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengantisipasi dampak parah kemarau 2024, dengan mengajukan penetapan status siaga darurat kekeringan ke pemerintah setempat.
"Pengajuan siaga darurat kekeringan sudah dilakukan Jumat (26 Juli). Ini butuh proses hingga maksimal 7 hari yang diterbitkan SK gubernur," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Edhy Hartana pada Senin, 29 Juli 2024.
Edhy menjelaskan situasi dampak kemarau di DIY sudah menunjukkan indikasi kendati belum terjadi di setiap kabupaten/kota. BPBD Kabupaten Gunungkidul yang menyiapkan 1.000 tangki air bersih, pendistribusiannya belum mencapai 50 persen. Kabupaten Sleman menyiapkan 165 tangki air bersih, namun masih mampu mengatasi mandiri dampak kemarau.
"Kabupaten Kulon Progo baru beberapa tangki, belum banyak ada permintaan bantuan (air bersih). Untuk Kabupaten Bantul, di (Kecamatan) Dlingo minta bantuan droping air karena mesin yang disalurkan ke masyarakat rusak dan bisa ditangani," katanya.
Baca juga: Dampak Kekeringan, 7.508 Warga di Cilacap Krisis Air Bersih |