Di Istana Negara, Paus Fransiskus Ingatkan Bahaya Ekstremisme Agama

Presiden Jokowi menerima kunjungan Paus Fransiskus/Medcom.id/Kautsar

Di Istana Negara, Paus Fransiskus Ingatkan Bahaya Ekstremisme Agama

Marcheilla Ariesta • 4 September 2024 15:43

Jakarta: Paus Fransiskus mendesak para pemimpin politik di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, untuk waspada terhadap ekstremisme agama. Menurutnya, hal tersebut mendistorsi keyakinan agama masyarakat melalui "tipu daya dan kekerasan".

Dalam pidato pertamanya selama perjalanan ambisius selama 12 hari di seluruh Asia Tenggara, di mana umat Kristen merupakan minoritas kecil dari populasi regional, Paus mengatakan, Gereja Katolik akan meningkatkan upayanya menuju dialog antar agama dengan harapan dapat membantu meredam ekstremisme.

"Dengan cara ini, prasangka dapat dihilangkan, dan iklim saling menghormati dan percaya dapat tumbuh," kata Paus yang berusia 87 tahun itu dalam pidatonya kepada sekitar 300 politisi dan pemimpin agama di Istana Merdeka, Jakarta.

"Hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan bersama, termasuk tantangan melawan ekstremisme dan intoleransi, yang melalui distorsi agama berupaya memaksakan pandangan mereka dengan menggunakan tipu daya dan kekerasan," kata Paus Fransiskus, dilansir dari Straits Times, Rabu, 4 September 2024.

Indonesia memiliki populasi sekitar 280 juta orang dan diperkirakan sekitar 87 persen beragama Islam. Kebebasan beragama dijamin dalam konstitusi negara.

Telah terjadi beberapa insiden kekerasan ekstremis di negara ini dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan bom bunuh diri pada 2021 dan 2022 oleh orang-orang yang berafiliasi dengan kelompok yang terinspirasi oleh ISIS, Jamaah Ansharut Daulah (JAD). 

Insiden pada 2021 terjadi tepat sebelum hari raya Paskah Kristen, dan melukai sedikitnya 19 orang.

Dalam pidatonya sendiri saat menyambut kedatangan Paus di Indonesia, Presiden Joko Widodo berterima kasih kepada Paus Fransiskus atas upayanya untuk menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel-Gaza.

"Indonesia menghargai sikap Vatikan yang terus menyuarakan (dan) menyerukan perdamaian di Palestina, dan mendukung solusi dua negara," kata Jokowi.

Paus Fransiskus disambut oleh kerumunan anak-anak yang melambaikan bendera kecil Vatikan dan Indonesia saat mobilnya tiba di istana presiden.

Dorothea Dawai, seorang anak sekolah berusia 10 tahun, berada di antara kelompok yang menyambut Paus. Mengenakan kebaya hijau, pakaian tradisional Indonesia, dia mengatakan bahwa dia berharap untuk meminta berkat.

Paus, yang menderita sakit lutut dan punggung, duduk di kursi roda saat dia meninggalkan mobilnya, dan bertemu dengan presiden di luar gedung.

Kedua pemimpin tersebut diberi penghormatan oleh pasukan kehormatan yang memainkan lagu kebangsaan Indonesia dan Vatikan, sebelum menuju ke dalam untuk pertemuan pribadi.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa Paus Fransiskus dan Presiden Jokowi tidak berbicara secara khusus tentang perang Israel-Gaza dalam pertemuan mereka, tetapi lebih umum tentang konflik yang sedang berlangsung dan "pentingnya perdamaian".

Dalam pernyataan publiknya, Paus Fransiskus tidak menyebutkan insiden kekerasan tertentu, tetapi merujuk pada ekstremisme, intoleransi, dan manipulasi agama.

"Ada kalanya iman kepada Tuhan, sayangnya dimanipulasi untuk memicu perpecahan dan meningkatkan kebencian alih-alih memajukan perdamaian, persekutuan, dialog, rasa hormat, kerja sama, dan persaudaraan," kata Paus.

Pidato Paus Fransiskus disampaikan pada hari kerja pertamanya dalam perjalanan ke Asia Tenggara dan Pasifik, yang juga akan mencakup pemberhentian di Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Paus akan menempuh perjalanan hampir 33.000 km dalam 12 hari perjalanan, sebelum ia tiba kembali di Roma pada 13 September.

Sore nanti, Paus Fransiskus akan bertemu dengan para uskup Katolik Indonesia di katedral Jakarta. Pada hari Kamis, ia akan mengambil bagian dalam pertemuan antar agama di Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara.

Baca juga: Jokowi Ajak Vatikan Sebar Semangat Perbedaan dan Toleransi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)