Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (EPA)
Willy Haryono • 12 May 2024 15:15
Gaza: Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan pada hari Minggu, 12 Mei 2024, bahwa dua dokter telah tewas dalam serangan udara Israel di kota Deir al-Balah di wilayah tengah wilayah Palestina.
Mengutip dari laman Gulf Today, dokter bernama Muhammad Nimr Qazaat dan putranya, Dokter Youssef, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia usai terkena serangan Israel di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
"Kedua jenazah telah dipindahkan ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel belum segera menanggapi permintaan komentar terkait kematian dua dokter tersebut.
Kematian demi kematian terus terjadi di Gaza seiring masih mandeknya proses mencapai kesepakatan gencatan senjata. Israel berkukuh ingin menghabisi Hamas di Rafah, sementara kelompok pejuang Palestina tersebut menolak membebaskan sandera.
Di Amerika Serikat (AS), Presiden Joe Biden mendesak Hamas untuk segera membebaskan sandera tersisa di Gaza demi mencapai kesepakatan gencatan senjata.
"Akan ada gencatan senjata besok jika Hamas membebaskan para sandera," kata Biden dalam acara penggalangan dana di rumah mantan eksekutif Microsoft.
"Israel bilang terserah Hamas. Jika mereka mau, kita bisa mengakhiri (perang) besok. Dan gencatan senjata juga akan dimulai besok," lanjutnya.
Sejauh ini, Israel telah membunuh sekitar 35.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 79.000 lainnya di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Serangan itu merupakan balasan atas operasi lintas batas Hamas pada Oktober 2023.
Baca juga: Desak Hamas Bebaskan Sandera, Biden: Gencatan Senjata Bisa Saja Dimulai Besok!