Puluhan Warga Kudus Keracunan Makanan Berkat Hajatan

ilustrasi medcom.id

Puluhan Warga Kudus Keracunan Makanan Berkat Hajatan

Media Indonesia • 15 May 2024 09:19

Kudus: Puluhan warga Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah hingga Rabu, 15 Mei masih dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Mereka diduga mereka mengalami keracunan setelah mengonsumsi nasi berkat yang dibagikan warga dalam sebuah hajatan.

Meskipun tidak ditemukan adanya korban meninggal, namun suasana sedih terlihat di Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, karena puluhan warga desa tersebut masih dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di daerah itu diduga karena keracunan.

Berdasarkan catatan, tercatat puluhan warga diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi nasi berkat yang diberikan salah seorang tetangga dalam sebuah hajatan tujuh hari orang meninggal. Mereka mempunyai gejala yang hampir sama yakni kepala pusing, muntah-muntah dan badan lemas.

Seorang warga Rahmat, 45, mengatakan setelah menghadiri hajatan dan mendapatkan makanan dari tuan rumah, kemudian warga mengonsumsi. Namun beberapa jam kemudian merasakan gejala keracunan hingga dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas, bahkan jumlah warga mengalami gejala keracunan itu terus bertambah.

"Ada sekitar 77 orang yang dirawat diduga akibat keracunan, jumlah tersebut dimungkinkan dapat bertambah karena saat kegiatan hajatan tujuh hari orang meninggal tersebut dihadiri ratusan orang," kata Kapolsek Jekulo AKP Luk Har Syan'in, Rabu, 15 Mei 2024.
 

Baca: Ibu Tiri di Riau Beri Racuni Anak hingga Sekarat

Para korban yang kini masih dirawat, lanjut Luk Har Syan'in, yakni 38 orang di RSU Nurussyifa, 16 orang di Puskesmas Jekulo, satu orang di Puskesmas Tanjungrejo, 20 orang di RSUD Lukmonohadi dan dua orang di RS Mardi Rahayu, jumlah ini bertambah dibandingkan pada awal kasus itu ditangani sebanyak 32 orang.

Peristiwa keracunan massal tersebut, ungkap Luk Har Syan'in, terjadi pada Senin malam, 13 Mei ketika ada kegiatan hajatan untuk mendoakan tujuh hari salah seorang anggota keluarga yang meninggal. Di dalam hajatan itu ratusan warga yang datang diberikan berkat yakni makanan untuk dikonsumsi.

Namun tidak berselang lama, usai mengonsumsi makanan dari hajatan tersebut mengalami gejala keracunan hingga dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan.

"Polisi masih melakukan penyelidikan kasus ini, kita prioritaskan evakuasi dan penyelamatan dulu karena jumlah korban terus bertambah," imbuhnya.

Berdasarkan keterangan sementara diperoleh, makanan yang dibagikan dan kemudian dikonsumsi warga tersebut, bukan berasal dari katering tetapi merupakan olahan sendiri warga yang menggelar hajatan. Sedangkan selain meminta keterangan saksi petugas juga masih meneliti sisa makanan dan muntahan dari korban untuk memastikan ada atau tidaknya racun dalam makanan tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)