Jokowi Dinilai Ingin Jadikan IKN Simbol Politik

IKN Nusantara/Medcom.id/Kautsar

Jokowi Dinilai Ingin Jadikan IKN Simbol Politik

Fetry Wuryasti • 10 September 2024 19:11

Jakarta: Guru Besar bidang ilmu komunikasi politik LSPR, Lely Arrianie, menyebut Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai simbol kekuasaan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga, Jokowi ngotot menyelesaikan pembangunan tersebut, meski belum sempurna.

"Simbol itu bagi sebagian besar orang dirasakan penting bahkan lebih penting dari keberadaannya sendiri sebagai pengguna simbol," kata Lely, dihubungi Selasa, 10 September 2024.

Hal itu, kata dia, berkaitan dengan keputusan Jokowi berkantor di IKN. Dengan menempatkan dirinya dalam simbol yang dibangunnya, Jokowi ingin memberi kesan positif bahwa simbol itu bermanfaat. Sekaligus, memberi ruang apresiasi sekaligus pesan politik kebangsaan tentang dirinya sebagai pengguna yang merupakan simbol kekuasaan.

"Dan belum ada satupun peraturan yang menyebut Presiden sebagai simbol atau lambang negara. Sesuai konstitusi presiden bukanlah simbol atau lambang negara meskipun ia kepala negara. Sebagai kepala pemerintahan presiden juga bukanlah simbol negara," kata Lely.
 

Baca: Jokowi Mulai Berkantor di IKN Hari Ini

Jadi jika Presiden Jokowi memimpin pemerintahan dari IKN, yang jajaran pemerintahannya ada di Jakarta, rentang kendali kekuasaan dalam pelaksanaan pemerintahan akan berjarak. Maka komunikasi politik juga akan menemui jaraknya.

Meski di era teknologi tidak ada yang tidak mungkin, namun jika motivasi Jokowi untuk melaksanakan tugas pemerintahan dan kenegaraan mulai dilakukan di IKN maka bisa dipersepsikan bahwa Jokowi hanya sekedar ingin memberi kesan positif tentang keberadaan IKN.

"Yang persepsi itu boleh jadi sama atau malah tidak sama dgn masyarakat bangsa Indonesia pada umumnya," kata Lely.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)