Ilustrasi. Medcom.id
Yogyakarta: Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada sebanyak 120 akun google bisnis milik perhotelan serta penginapan yang diduga dipalsukan. Pemalsuan data elektronik membuat kerugian pelaku usaha.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan data yang dipalsukan yakni nomor pada akun google bisnis. Padahal, akun tersebut yang menjadi perantasi koneksi konsumen/wisatawan dengan pelaku usaha.
"Dari 120 itu, sebanyak 50 sudah menyampaikan data resmi lengkapnya," kata Deddy saat dihubungi, Rabu, 14 Agustus 2024.
Puluhan data tersebut akan jadi bahan pelaporan ke Polda DIY. Meski belum menentukan waktu, Deddy memastikan akan melaporkan tindakan yang merugikan itu ke Polda DIY.
Menurut dia, hotel, penginapan, hingga homestay yang datanya dipalsukan terdapat di lima kabupaten/kota, baik di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Pemalsuan itu dialami beragam kelas atau kategori penginapan.
"Memang banyak yang baru menyampaikan secara lisan (kasus pemalsuan data nomor di google bisnis). Baru sebagian yang datanya lengkap," jelasnya.
Deddy mengatakan nomor kontak di google bisnis tersebut diganti nomor pihak yang tak bertanggung jawab. Saat konsumen konfirmasi langsung ke hotel atau penginapan yang dituju, belum ada pesanan atau reservasi atas nama konsumen tersebut.
"Mengubah nomor (kontak) reservasi, kemudian tamu diminta transfer (biaya reservasi) tapi bukan rekening dari hotel, penginapan atau homestay yang dituju," kata dia.
Ia menyebut upaya pemulihan google bisnis belum bisa kendati sudah dicoba pengelola. Menurut dia, sudah ada pernah ada langkah perbaikan namun sudah diganti lagi selang 30 menit.
"Kami imbau calon konsumen menghubungi nomor telepon utama hotel yang berkode 0274 atau melalui agen. Ini supaya reservasi bisa tepat. Karena yang (rekening) penipu itu atas nama pribadi, bukan atas nama hotel," ucap Deddy.
Sebelumnya Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI menyatakan kasus pemalsuan data pada google bisnis penginapan maupun perhotelan terjadi di berbagai daerah. BPP PHRI menyebut terjadi di antaranya di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan Banten.