Penjualan ritel. Foto: Unsplash.
New York: Procter & Gamble (P&G) menaikkan perkiraan laba tahunannya karena harga komoditas yang lebih rendah dan karena konsumen, khususnya di AS dan Eropa, terus membeli deterjen bermerek Tide dan sabun cuci piring bermerek Dawn.
Meskipun penjualan bersih P&G pada kuartal ketiga jauh dari ekspektasi para analis, perusahaan tersebut mampu meningkatkan keuntungannya, memanfaatkan keuntungan dari penurunan harga bahan mentah dari harga tertinggi yang tercatat selama pandemi.
Kepala Keuangan P&G Andre Schulten menuturkan Volume tumbuh sekitar tiga persen di pasar utamanya, AS. Ia mengatakan konsumen tidak beralih dari produk P&G ke produk lain.
"Konsumen tidak melakukan perdagangan dengan harga turun," tambah Schulten, dilansir
Business Times, Senin, 22 April 2024.
Namun Manajer Senior Portofolio Investasi P&G ZCM Don Nesbitt mengatakan konsumen yang sadar biaya beralih ke produk berbasis nilai.
Momentum penjualan P&G yang kuat di AS dan Eropa dibayangi oleh penurunan penjualan produk perawatan kulit SK-II kelas atas, yang merupakan produk terlaris di Tiongkok, karena melemahnya belanja konsumen.
Schulten mengatakan perusahaannya mencapai titik terendah di Tiongkok dengan SK-II, yang dijual dengan harga sekitar USD100 per botol. Penjualan produk pada kuartal ketiga turun sekitar 30 persen di Tiongkok.
Target keuntungan P&G
P&G kini mengharapkan keuntungan sekitar USD900 juta setelah pajak dari biaya komoditas yang menguntungkan untuk tahun fiskal 2024, yang berakhir pada Juni, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar USD800 juta.
Raksasa barang konsumsi ini memperkirakan laba per saham inti akan meningkat antara 10 persen dan 11 persen pada tahun fiskal ini, di atas perkiraan sebelumnya sebesar delapan persen hingga sembilan persen.
P&G diperkirakan memperoleh laba per saham sebesar USD1,52 per saham, melampaui estimasi USD1,41 per saham.
Menurut data LSEG penjualan bersih kuartal ketiga naik menjadi USD20,20 miliar dari USD20,07 miliar pada tahun sebelumnya, namun jauh dari ekspektasi rata-rata analis sebesar USD20,41 miliar.
Dalam laporan pascapendapatan, Schulten juga mengatakan tren volume di beberapa negara, seperti Mesir, Arab Saudi, Turki, Indonesia dan Malaysia, tetap lemah sejak dimulainya ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.
Fokusnya kini juga beralih ke kemampuan perusahaan untuk meningkatkan volume secara keseluruhan karena berkurangnya manfaat dari kenaikan harga. P&G melaporkan volume keseluruhan yang datar pada kuartal ketiga saat harga rata-rata di seluruh kategori produknya naik tiga persen. Schulten menambahkan P&G tidak menaikkan harga lebih lanjut dan volume terus meningkat hal itulah yang ingin dilihat.