Trump Klaim Akan Hentikan Konflik Thailand–Kamboja Lewat Panggilan Telepon

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Klaim Akan Hentikan Konflik Thailand–Kamboja Lewat Panggilan Telepon

Muhammad Reyhansyah • 10 December 2025 19:20

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia akan “melakukan sebuah panggilan telepon” untuk menghentikan bentrokan terbaru di perbatasan Thailand dan Kamboja. 

Dalam sebuah kampanye di Pennsylvania, Trump menyebut dirinya mampu meredakan konflik yang kembali pecah antara kedua negara tersebut.

“Saya benci mengatakan yang satu ini, namanya Kamboja–Thailand, dan itu mulai lagi hari ini. Besok saya harus melakukan sebuah panggilan. Siapa lagi yang bisa mengatakan bahwa saya akan melakukan sebuah panggilan dan menghentikan perang dua negara yang sangat kuat, Thailand dan Kamboja,” ujarnya seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu, 10 Desember 2025.

Lebih dari 500.000 orang di kedua negara telah mengungsi sejak pertempuran kembali pecah awal pekan ini. Ketegangan terbaru itu mematahkan perjanjian damai yang ditandatangani pada Oktober di Kuala Lumpur, yang ketika itu disaksikan oleh Trump.

Kontak senjata mematikan terjadi di sepanjang perbatasan pada Senin, dengan masing-masing pemerintahan saling menuduh melanggar gencatan senjata yang disepakati pada Juli.

Kamboja melaporkan sembilan warga sipil tewas dan 46 orang terluka sejak Senin, sementara Thailand menyatakan empat tentaranya tewas dan 68 lainnya terluka.

Presiden Senat Kamboja Hun Sen mengatakan, “Kamboja menginginkan perdamaian, tetapi Kamboja terpaksa melakukan perlawanan untuk mempertahankan wilayahnya.” Ia menambahkan bahwa pasukan Kamboja menahan tembakan pada Senin, namun membalas serangan pada malam harinya.

Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul pada Selasa menyatakan bahwa Kamboja belum menghubungi Bangkok untuk membuka pembicaraan. “Kami harus melakukan apa yang harus kami lakukan,” katanya, sambil menegaskan operasi militer akan terus berjalan sesuai rencana.

Ketegangan meningkat sejak November ketika seorang prajurit Thailand terluka akibat ranjau darat yang menurut Bangkok ditanam oleh pasukan Kamboja namun tuduhan tersebut telah dibantah oleh Phnom Penh.

Baca juga:  Bentrok Hari Ketiga Thailand–Kamboja Paksa Eksodus Massal di Perbatasan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)