AS Serang Tiga Kapal Diduga Penyelundup Narkoba di Pasifik, 8 Orang Tewas

Militer AS menewaskan sedikitnya delapan orang dalam serangan terhadap kapal yang diduga terkait perdagangan narkoba di Pasifik timur.. (X/SouthCom)

AS Serang Tiga Kapal Diduga Penyelundup Narkoba di Pasifik, 8 Orang Tewas

Willy Haryono • 16 December 2025 21:01

Washington: Militer Amerika Serikat menewaskan sedikitnya delapan orang dalam serangan terbaru terhadap tiga kapal yang diduga terkait perdagangan narkoba di Samudra Pasifik bagian timur pada Senin, 15 Desember 2025.

Menurut Komando Selatan Amerika Serikat, serangan tersebut diperintahkan oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Dengan serangan ini, jumlah korban tewas dalam aksi militer serupa dalam beberapa pekan terakhir mencapai 95 orang.

“Pada 15 Desember, atas arahan @SecWar Pete Hegseth, Satuan Tugas Gabungan Southern Spear melaksanakan serangan kinetik mematikan terhadap tiga kapal yang dioperasikan oleh Organisasi Teroris yang Telah Ditetapkan di perairan internasional,” tulis US Southern Command dalam pernyataan di platform X.

“Informasi intelijen mengonfirmasi bahwa kapal-kapal tersebut melintas di jalur perdagangan narkoba yang telah dikenal di Pasifik timur dan terlibat dalam aktivitas penyelundupan narkotika,” lanjut pernyataan itu.

Dikutip dari Independent, Selasa, 16 Desember 2025, serangan ini menandai eskalasi lebih lanjut ketegangan di kawasan tersebut, menyusul penyitaan sebuah kapal tanker minyak Venezuela oleh pasukan AS pekan lalu. Kapal tersebut dilaporkan menjadi sasaran karena mengangkut bahan bakar yang dikenai sanksi di perairan internasional.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kini menghadapi tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang semakin besar. Pemimpin Minoritas Senat AS, Chuck Schumer, pada Senin menyebut tindakan tersebut sebagai “liar dan ceroboh”.

Rencananya, pengarahan tertutup untuk seluruh anggota Senat akan digelar pada Selasa, dengan menghadirkan Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

“Setelah tuntutan berulang kali dari saya, akan ada pengarahan untuk seluruh senator besok bersama Menteri Hegseth dan Rubio terkait tindakan pemerintahan ini yang liar dan ceroboh di kawasan Karibia,” tulis Schumer dalam pernyataannya di X/Twitter.

“Pengarahan ini digelar setelah tekanan selama berminggu-minggu dari saya dan senator Demokrat lainnya agar seluruh senator mendapatkan penjelasan langsung dari pemerintahan ini, yang tampaknya enggan memberikan jawaban paling mendasar. Rakyat Amerika berhak mendapatkan pengawasan. Kami berniat memastikan hal itu,” tambahnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa serta sejumlah pakar hukum memperingatkan bahwa serangan tersebut berpotensi dikategorikan sebagai “pembunuhan di luar proses hukum”. Hegseth juga menghadapi tuduhan melakukan “kejahatan perang” dari sejumlah koleganya. Namun, Gedung Putih menegaskan bahwa tindakan tersebut ditujukan kepada “narko-teroris” untuk mencegah penyelundupan narkoba.

Baca juga:  AS Kembali Serang Kapal di Pasifik, Total Kematian Capai 67 Sejak September

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)