Gedung Kemenkes. Foto: Medcom.id.
M. Iqbal Al Machmudi • 18 December 2025 12:06
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai leptospirosis yang kerap muncul sebagai penyakit pascabencana banjir dan tanah longsor. Penyakit ini sering luput terdeteksi karena gejala awalnya menyerupai demam biasa, namun dapat berujung fatal jika terlambat ditangani.
Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami, mengatakan leptospirosis perlu mendapat perhatian serius. Terutama di wilayah terdampak banjir.
"Leptospirosis sering tidak disadari karena gejalanya ringan di awal. Padahal, bila terlambat ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi berat hingga kematian," kata Murti dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 18 Desember 2025.
Peringatan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor PV.03.03/C/5559/2025 tentang Kewaspadaan Potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis.
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan bakteri Leptospira dan ditularkan melalui urin hewan terinfeksi, terutama tikus. Penularan dapat terjadi melalui air, lumpur, tanah, atau makanan yang terkontaminasi, kondisi yang umum ditemukan di lingkungan pascabencana.
| Baca juga: Menkes: 100% RS Sumatra Mulai Beroperasi |
.jpg)