Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metro TV/Ardhan Anugrah.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menaruh perhatian serius terhadap tingginya angka kematian akibat kanker serviks. Pramono mengungkapkan data memprihatinkan bahwa setiap 25 menit, satu orang perempuan di Indonesia meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
"Data menunjukkan bahwa setiap 25 menit, satu perempuan Indonesia meninggal akibat kanker serviks," ujar Pramono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Desember 2025.
Kondisi ini mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperkuat upaya preventif melalui kebijakan kesehatan yang terintegrasi.
Instruksi Penanganan Terintegrasi Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Pramono telah menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, untuk menangani ancaman ini secara menyeluruh. Di Jakarta, kanker serviks menjadi ancaman kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan stroke.
Beberapa langkah strategis yang telah disiapkan meliputi deteksi dini secara masif, vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) bagi siswa sekolah dasar, hingga penguatan layanan paliatif.
"Pencegahan penanganan kanker dilakukan melalui berbagai program, antara lain layanan cek kesehatan gratis di setiap fasilitas kesehatan, vaksinasi HPV bagi siswa SD kelas 5 dan 6, serta layanan paliatif kanker yang terintegrasi," jelas Pramono.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metro TV/Ardhan Anugrah.
Peran Pasukan Putih Salah satu inovasi yang dikedepankan adalah pelibatan 'Pasukan Putih'. Pramono menjelaskan, pasukan ini terdiri dari petugas kesehatan yang memiliki tugas khusus melakukan pencegahan dan deteksi dini penyakit katastropik seperti kanker dan stroke.
Fokus utama Pasukan Putih adalah menyasar golongan marjinal, kelompok disabilitas, hingga lansia yang berada di kawasan padat penduduk di Jakarta.
"Kita sekarang sudah punya Pasukan Putih di Jakarta yang tugas utamanya adalah melakukan pendampingan dan deteksi dini, terutama untuk difabel, kelompok lansia, dan tentunya warga yang terkena kanker," pungkas mantan Sekretaris Kabinet tersebut.
Upaya ini diharapkan dapat menurunkan tingkat fatalitas kanker serviks di Ibu Kota melalui intervensi sejak dini dan akses
kesehatan yang lebih inklusif.