AS Desak Thailand-Kamboja Hentikan Konflik dan Patuhi Kesepakatan Kuala Lumpur

Presiden AS Donald Trump hadir dalam penandatanganan kesepakatan gencatan senjata Thailand-Kamboja pada Oktober 2025. (Kantor Pejabat Perdana Menteri Malaysia)

AS Desak Thailand-Kamboja Hentikan Konflik dan Patuhi Kesepakatan Kuala Lumpur

Willy Haryono • 22 December 2025 14:21

Washington: Pemerintah Amerika Serikat menyerukan Kamboja dan Thailand untuk segera menghentikan pertempuran dan sepenuhnya menerapkan Kesepakatan Perdamaian Kuala Lumpur, menyusul bentrokan terbaru di sepanjang perbatasan yang disengketakan kedua negara.

Amerika Serikat terus menyerukan kepada Kamboja dan Thailand untuk mengakhiri permusuhan, menarik senjata berat, menghentikan pemasangan ranjau darat, serta sepenuhnya menerapkan Kesepakatan Perdamaian Kuala Lumpur, yang mencakup mekanisme untuk mempercepat pembersihan ranjau kemanusiaan dan menyelesaikan persoalan perbatasan,” demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS, dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 22 Desember 2025.

Washington juga menyambut baik pertemuan para menteri luar negeri ASEAN yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, guna “mendukung Kamboja dan Thailand agar sepenuhnya menghormati komitmen mereka untuk mengakhiri konflik ini.”

Thailand dan Kamboja menandatangani kesepakatan damai pada Oktober lalu dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, di hadapan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Namun, kesepakatan tersebut kemudian ditangguhkan setelah sejumlah tentara Thailand mengalami luka serius akibat ledakan ranjau darat di wilayah perbatasan.

Otoritas Thailand menyatakan sedikitnya 21 tentara Thailand dan satu warga sipil tewas dalam bentrokan yang masih berlangsung. Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Kamboja melaporkan 18 warga sipil tewas dan 78 orang lainnya luka-luka.

Thailand juga menyebut 33 warga sipil tambahan tewas akibat “dampak ikutan dari situasi” konflik tersebut.

Baca juga:  PM Malaysia Sebut Pertemuan ASEAN Kesempatan Redakan Konflik Thailand-Kamboja

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)