Presiden Venezuela Nicolas Maduro jadi target sanksi baru dari Amerika Serikat. Foto: Xinhua
Rusia-Tiongkok Tuduh AS Berperilaku “Koboi” Terhadap Venezuela
Fajar Nugraha • 24 December 2025 10:02
New York: Rusia dan Tiongkok pada Selasa 23 Desember 2025 mengkritik Amerika Serikat (AS) atas tekanan militer dan ekonominya terhadap Venezuela. Di hadapan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) kedua negara itu tegas mengatakan AS “berperilaku koboi" dan "intimidasi".
Venezuela, yang meminta pertemuan darurat dewan dengan dukungan Moskow dan Beijing, menuduh Washington melakukan "pemerasan terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah kita".
Amerika Serikat telah mengerahkan kekuatan militer besar di Karibia dan baru-baru ini mencegat kapal tanker minyak sebagai bagian dari blokade angkatan laut terhadap kapal-kapal Venezuela yang dianggapnya berada di bawah sanksi.
Pada pertemuan hari Selasa, Duta Besar AS Mike Waltz menanggapi kritik tersebut dengan mengatakan: "Amerika Serikat akan melakukan segala daya untuk melindungi belahan bumi kita, perbatasan kita, dan rakyat Amerika."
Presiden AS Donald Trump menuduh Venezuela menggunakan minyak, sumber daya utama negara Amerika Selatan itu, untuk membiayai "narkoterorisme, perdagangan manusia, pembunuhan, dan penculikan".
Caracas membantah keterlibatannya dalam perdagangan narkoba dan menegaskan bahwa Washington berupaya menggulingkan presidennya, Nicolas Maduro, untuk merebut cadangan minyak Venezuela, yang terbesar di dunia.
Pemerasan terbesar
"Tindakan pihak AS bertentangan dengan semua norma utama hukum internasional," kata Vassily Nebenzia, duta besar Rusia untuk PBB, menyebut blokade AS sebagai "tindakan agresi"."Tanggung jawab Washington juga terlihat jelas atas konsekuensi bencana yang terus-menerus dari perilaku seperti koboi tersebut," kata Dubes Nebenzia kepada dewan, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu 24 Desember 2025.
“Tiongkok menentang semua tindakan unilateralisme dan intimidasi dan mendukung semua negara dalam membela kedaulatan dan martabat nasional mereka," kata perwakilan Tiongkok, Sun Lei.
Duta Besar Venezuela Samuel Moncada mengatakan kepada dewan: "Kita berada di hadapan kekuatan yang bertindak di luar hukum internasional, menuntut agar warga Venezuela meninggalkan negara kita dan menyerahkannya."
"Ini adalah pemerasan terbesar yang pernah dikenal dalam sejarah kita," tambah Moncada.
Waltz mengulangi tuduhan Trump terhadap pemimpin Venezuela, dengan mengatakan: "Nicolas Maduro adalah buronan yang dicari oleh keadilan Amerika dan kepala organisasi teroris asing 'Cartel de los Soles'."
Para ahli mengatakan tidak ada bukti keberadaan kelompok terorganisir dengan hierarki yang jelas yang menggunakan nama tersebut.
Pemerintah AS telah menawarkan hadiah USD50 juta untuk informasi apa pun yang mengarah pada penangkapan Maduro, sekutu setia pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Sejak September, pasukan AS telah melancarkan puluhan serangan udara terhadap kapal-kapal yang menurut Washington, tanpa menunjukkan bukti, mengangkut narkoba. Lebih dari 100 orang telah tewas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Metrotvnews.com