AS Tak Akan Kembalikan Minyak dan Kapal Sitaan di Lepas Pantai Venezuela

Kapal perang AS kerap melakukan operasi di lepas pantai Venezuela. (Anadolu Agency)

AS Tak Akan Kembalikan Minyak dan Kapal Sitaan di Lepas Pantai Venezuela

Muhammad Reyhansyah • 23 December 2025 19:25

Florida: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin, 22 Desember 2025 menyatakan bahwa Washington akan mempertahankan minyak dan kapal-kapal yang telah disita di lepas pantai Venezuela.

“Kami akan menyimpannya. Mungkin akan kami jual, mungkin akan kami simpan. Bisa saja digunakan untuk Cadangan Strategis. Kapal-kapalnya juga akan kami pertahankan,” ujar Trump kepada wartawan di negara bagian Florida, dikutip dari Anadolu, Selasa, 23 Desember 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah Trump pekan lalu mengumumkan “blokade total dan menyeluruh” terhadap kapal tanker minyak yang masuk atau keluar dari Venezuela dan masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat.

Ketegangan di kawasan Karibia pun meningkat. Pada Minggu, pasukan Amerika Serikat dilaporkan mengejar sebuah tanker minyak lain di perairan internasional dekat Venezuela. Jika berhasil disita, kapal tersebut akan menjadi tanker ketiga yang dicegat sejak 10 Desember.

Trump juga mengeklaim keberhasilan besar dalam menekan penyelundupan narkoba melalui jalur laut. Ia mengatakan jumlah narkotika yang masuk ke Amerika Serikat lewat laut telah berkurang 96,2 persen.

“Sebentar lagi, kami akan menjalankan program yang sama di darat. Jalur darat jauh lebih mudah,” kata Trump. 

“Setiap kali kami menghentikan satu kapal, kami menyelamatkan 25.000 nyawa. Lebih dari 96 persen sudah dihentikan lewat laut. Kami sedang mencari tahu siapa 4 persen sisanya, dan kami akan meraih keberhasilan yang sama, bahkan lebih cepat, karena di darat jauh lebih mudah,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa pihak yang mencoba masuk melalui jalur darat akan menghadapi konsekuensi serius. “Jika mereka ingin masuk lewat darat, mereka akan menghadapi masalah besar. Mereka akan hancur, karena kami tidak ingin rakyat kami diracuni,” ujarnya.

Trump juga menuding Venezuela telah melakukan “hal-hal buruk” terhadap Amerika Serikat. “Mereka mengirim para penjahat, para narapidana, dan para pengedar narkoba,” katanya.

Ketika ditanya mengapa Presiden Venezuela Nicolás Maduro harus menganggap ancaman tersebut serius, Trump menjawab, “Kami telah membentuk armada yang sangat besar, terbesar yang pernah kami miliki. Dia bisa melakukan apa saja, itu tidak masalah. Tapi jika dia bermain keras, itu akan menjadi terakhir kalinya dia bisa bermain keras.”

Selain Venezuela, Trump turut melontarkan peringatan kepada Presiden Kolombia Gustavo Petro. “Dia harus waspada karena dia memiliki pabrik-pabrik narkoba,” kata Trump.

“Dia bukan teman Amerika Serikat, dan dia harus menjaga dirinya sendiri karena dia memproduksi kokain, dan itu dikirim ke Amerika Serikat dari Kolombia,” tambahnya.

Baca juga:  Tingkatkan Tekanan, Trump Nilai Maduro Sebaiknya Mundur

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)