Gunung Aoraki di Selandia Baru. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 25 November 2025 10:30
Wellington: Dua pendaki gunung dilaporkan meninggal di Aoraki/Mount Cook, puncak tertinggi Selandia Baru, sementara dua anggota kelompok lainnya berhasil diselamatkan, demikian disampaikan otoritas setempat pada Selasa, 25 November 2025.
Komandan Area Kepolisian, Inspektur Vicki Walker, mengatakan bahwa jenazah kedua pendaki telah ditemukan dan tim pencarian spesialis tengah berupaya mengevakuasi mereka di tengah kondisi medan yang sangat menantang. Identitas korban tidak dipublikasikan.
Sersan Kevin McErlain mengatakan kepada The Timaru Herald bahwa kedua pendaki yang tewas itu terikat tali saat jatuh di dekat puncak Aoraki. Pada Senin malam waktu setempat, pihak berwenang menerima laporan bahwa empat pendaki memerlukan bantuan.
Dua pendaki lainnya berhasil dievakuasi menggunakan helikopter pada Selasa dini hari dan tidak mengalami cedera. Upaya pencarian kemudian dilanjutkan sepanjang malam dengan dukungan helikopter hingga akhirnya menemukan dua pendaki yang telah meninggal beberapa jam kemudian.
Aoraki yang menjulang 3.724 meter merupakan bagian dari Pegunungan Alpen Selatan di Pulau Selatan Selandia Baru. Kawasan ini populer di kalangan pendaki profesional karena medan yang sangat teknis dengan celah gletser, risiko longsoran salju, cuaca ekstrem, serta pergerakan es yang cepat berubah.
Gunung ini juga memiliki catatan kecelakaan panjang. Sejak awal abad ke-20, lebih dari 240 kematian telah tercatat di Aoraki dan kawasan taman nasional sekitarnya. Puluhan korban tidak pernah ditemukan, termasuk tiga pendaki, terdiri dari dua asal Amerika Serikat dan satu Kanada, yang hilang pada Desember 2024.
Dua warga AS tersebut adalah Kurt Blair (56) dari Colorado dan Carlos Romero (50) dari California, seorang pemandu alpine bersertifikat. Pencarian mereka dihentikan setelah lima hari setelah ditemukannya barang-barang pribadi yang mengindikasikan mereka terseret jauh dan tewas. (Kelvin Yurcel)
Baca juga: 129 Pendaki di Ranu Kumbolo Dievakuasi ke Ranupani Usai Erupsi Semeru