Pembiayaan UMKM dan Pasar Modal Jadi Prioritas OJK

Ketua DK OJK Mahendra Siregar. FOTO: dok Kemenlu.

Pembiayaan UMKM dan Pasar Modal Jadi Prioritas OJK

Husen Miftahudin • 15 August 2023 16:50

Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan, basis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2023 adalah konsumsi masyarakat atau rumah tangga yang mencapai 5,3 persen dan investasi yang meningkat 4,36 persen.

Untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan kedua sektor tersebut, menurut Mahendra, ada sejumlah fokus di sektor jasa keuangan yang harus dioptimalkan. Antara lain, pengembangan pembiayaan sektor UMKM dan pengembangan Pasar Modal.

Pembiayaan UMKM dari perbankan dan perusahaan pembiayaan selalu menjadi prioritas kebijakan OJK. Saat pandemi, seluruh kredit restrukturisasi terkait UMKM diberikan perpanjangan sampai Maret 2024.

"Jadi seluruh perangkat kebijakan, pengawasan dan tindakan bagi ekosistem UMKM dan akses literasi bagi peningkatan masyarakat pada pemahaman serta pemanfaatan seluruh sektor jasa keuangan menjadi prioritas OJK," tegas Mahendra dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), dikutip dari siaran pers, Selasa, 15 Agustus 2023.

Sedangkan di sektor pasar modal, Mahendra menilai potensinya masih sangat besar untuk semakin meningkatkan pembiayaan perekonomian nasional. OJK mencatat jumlah investor pasar modal pada Juli 2023 sudah mencapai 11,42 juta investor atau sekitar 4,5 persen dari populasi Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 80,44 persen investor merupakan generasi muda (Generasi Milenial dan Gen Z). Potensi itulah yang membuat OJK akan gigih untuk terus mendorongnya dengan memfasilitasi produk investasi, menjaga dan melindungi konsumen.

Selain itu perilaku para perusahaan, baik emiten, jasa keuangan lain, perbankan, asuransi, pembiayaan, dan juga pinjaman online, harus terus diawasi.

"Untuk itu kami siap dukung seluruh program dan kerja sama yang dicanangkan dalam kesempatan selama ini," katanya.

Baca juga: Sri Mulyani: Literasi Keuangan Ujung Tombak RI Jadi Negara Maju
 

Beri manfaat besar sektor jasa keuangan


Literasi dan inklusi keuangan memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan dan juga pelaku usaha yang turut berkontribusi dalam membayar pajak yang mendukung program-program pemerintah, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Diharapkan dengan semakin tinggi literasi dan inklusi keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara tepat dengan tetap memperhatikan aspek pengelolaan risiko dan terus waspada perkembangan dengan teknologi di sektor keuangan.

Diketahui, acara Like It digelar bersama oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), OJK, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK).

Acara ini diselenggarakan secara luring terdiri dari rangkaian talkshow yang membahas mengenai peran pasar keuangan, pelaku usaha dan investor ritel dalam pembangunan, memahami investasi keuangan bagi pelaku usaha, investasi cerdas bagi pelaku usaha, serta berbagai isu mengenai investasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)