Kondisi Stok AS Memangkas Harga Minyak Dunia

Ilustrasi. Foto: Freepik

Kondisi Stok AS Memangkas Harga Minyak Dunia

Annisa Ayu Artanti • 12 September 2023 07:54

New York: Harga minyak mentah turun tipis pada perdagangan Senin waktu setempat. Harga minyak Brent mempertahankan level tertinggi USD90 per barel di tengah anggapan bahwa stok AS turun untuk minggu kelima berturut-turut.
 
Melansir Investing, Selasa, 12 September 2023, harga minyak mentah Brent menetap di USD90,64, turun hanya satu sen dari hari Jumat. Harga minyak telah naik lebih dari tujuh persen selama dua minggu terakhir karena reli minyak berlanjut dengan sungguh-sungguh dari jeda selama dua minggu ke kenaikan yang dimulai pada Juni. Secara year-to-date, Brent naik hampir enam persen.
 
Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate atau WTI ditutup pada USD87,29 per barel, turun 22 sen atau 0,3 persen pada hari itu.
 
WTI naik hampir 10 persen selama dua minggu terakhir, menyalakan kembali reli minyak yang dimulai pada Juni dan telah membuat patokan minyak mentah AS naik sembilan persen pada tahun ini.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik ke Level Tertinggi, Tembus USD90,65/Barel
 
Brent dan WTI diperdagangkan di dekat level tertinggi 10 bulan, didorong oleh pembicaraan mengenai pemangkasan produksi Saudi-Rusia.
 
"Harga minyak juga telah naik lagi dalam beberapa minggu terakhir, dibantu oleh keputusan Saudi/Rusia untuk memperpanjang pembatasan produksi hingga akhir tahun," kata Analis platform perdagangan online Oanda, Craig Erlam.

Faktor penurunan harga minyak 

Penurunan harga minyak pada Senin dibatasi oleh anggapan U.S. Energy Information Administration atau EIA, akan melaporkan stok minyak mentah dan bensin domestik telah turun minggu lalu untuk minggu kelima berturut-turut, karena menjelang musim gugur yang akan mendorong orang Amerika untuk melanjutkan perjalanan darat.
 
Selain laporan EIA pada Rabu, para pelaku pasar minyak juga harus bersaing minggu ini dengan perkiraan pasokan-permintaan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak yang berbasis di Wina, atau OPEC, dan Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris, atau IEA.
 
Laporan OPEC terutama akan dicermati untuk melihat perkiraan mengenai lebih ketatnya pasokan yang dapat mendorong harga minyak mentah lebih tinggi lagi.
 
Di samping itu, data inflasi AS adalah peristiwa pasar utama lainnya yang dijadwalkan pada Rabu. Pembacaan Indeks Harga Konsumen Agustus, yang akan dirilis pada Rabu, diperkirakan akan menunjukkan kenaikan tahun ke tahun sebesar 3,6 persen.
 
Seperti diketahui, pada Juli, IHK naik menjadi 3,2 persen dari angka sebelumnya sebesar 3 persen di Juni. Hingga saat itu, inflasi telah mengalami penurunan hampir sepanjang tahun lalu, setelah mencapai level tertinggi selama empat dekade sebesar 9,1 persen pada Juni 2022.
 
Harga energi yang tinggi adalah salah satu pendorong terbesar inflasi. Jika IHK terus meningkat, hal ini dapat mendorong Federal Reserve untuk melakukan lebih banyak kenaikan suku bunga daripada yang diantisipasi oleh para ekonom.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)