Warga Ukraina bertahan dari gempuran Rusia. Foto: Anadolu
Kyiv: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, melaporkan serangan massal drone Rusia yang menargetkan sejumlah wilayah sipil semalam. Dalam pernyataanya pada Rabu, 26 Maret 2025, Zelensky menyebut ada 117 drone menyerang wilayah Ukraina diluncurkan oleh Rusia, drone tersebut sebagian besar berjenis Shahed.
"Serangan ini adalah bukti nyata bagaimana Rusia terus memperpanjang perang," tegas Zelensky, dikutip dari Anadolu, Rabu, 26 Maret 2025.
Tetapi pertahanan udara Ukraina berhasil mencegat sejumlah drone, serangan tetap menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa kota, termasuk Dnipro, Sumy, dan Kharkiv.
Dampak serangan dan kerusakan infrastruktur
Dampak serangan drone paling parah terjadi di Kryvyi Rih, tempat sebuah perusahaan lokal dan infrastruktur sipil mengalami kerusakan berat. Di Okhtyrka, wilayah Sumy, serangan drone menghancurkan sejumlah rumah dan toko milik warga.
Zelensky menegaskan serangan ini menunjukkan ketidakinginan Rusia untuk berdamai.
“Setiap malam, melalui serangannya, Rusia terus menolak proposal perdamaian dari mitra kami,” ujar Zelensky merujuk pada inisiatif gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat pada awal Maret lalu.
Presiden Ukraina kembali mendesak komunitas internasional meningkatkan tekanan terhadap Moskow.
“Dunia harus merespons dengan sanksi lebih kuat, terutama dari AS, untuk menghentikan serangan ini,” tegas Zelensky.
Serangan terbaru ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Ukraina, sementara upaya diplomatic untuk gencatan senjata terus menemui jalan buntu. Zelensky menegaskan pertahanan udara Ukraina akan terus diperkuat untuk menghadapi ancaman serangan drone di masa mendatang.
(
Muhammad Adyatma Damardjati)