Rekayasa Lalu Lintas Mudik 2025: One Way hingga Ganjil Genap, Ini Skema Lengkap dari Kapolri

Ilustrasi. Korlantas mempersiapkan untuk penerapan one way nasional menuju Tol Trans Jawa untuk memperlancar arus mudik lebaran 2025. MI/Ramdani

Rekayasa Lalu Lintas Mudik 2025: One Way hingga Ganjil Genap, Ini Skema Lengkap dari Kapolri

M Rodhi Aulia • 26 March 2025 16:03

Jakarta: Mudik Lebaran 2025 diprediksi akan mengalami lonjakan volume kendaraan yang signifikan, terutama di jalan tol. Untuk mengantisipasi kepadatan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah menyiapkan berbagai skema rekayasa lalu lintas. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa rekayasa lalu lintas akan diterapkan secara situasional sesuai dengan kondisi di lapangan.

Berikut beberapa skema utama yang telah disiapkan:

1. Ganjil Genap Berlaku Sesuai SKB

Sistem ganjil genap akan diterapkan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalan tol. Kapolri menegaskan bahwa kebijakan ini sudah berjalan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB).

"Kita tetap mengantisipasi apabila terjadi kepadatan tadi di Km 50 sebagai daerah untuk memantau, dan kita sudah siapkan berbagai macam rekayasa, mulai dari peraturan ganjil genap yang sudah berjalan karena sudah ada SKB-nya," kata Listyo usai meninjau Posko Terpadu Km 47 Tol Cikampek, Jawa Barat, Rabu, 26 Maret 2025.

Baca juga: Kapolri Serukan Masyarakat Manfaatkan Diskon Tarif Tol untuk Mudik

2. Contraflow di Km 47-70

Jika kepadatan kendaraan mulai meningkat, skema contraflow akan diberlakukan di titik-titik tertentu guna memperlancar arus lalu lintas. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan tanpa perlu melakukan penutupan jalur.

"Hari ini kita mulai akan memberlakukan rekayasa apakah itu contraflow yang dilaksanakan di Km 47-70 dan selanjutnya apabila memang dibutuhkan, kita juga persiapkan one way," ujar Listyo.

3. One Way Nasional Jika Kendaraan Lebih dari 8.000

Jika jumlah kendaraan pemudik di jalan tol melebihi 8.000 unit, maka skema one way nasional akan diterapkan. Hal ini untuk memastikan kelancaran arus mudik dan menghindari kemacetan parah.

"Ketika (kendaraan) masih di bawah 7.000 kita contraflow, pada saat sudah di atas 8.000 baru kita lakukan one way," ujar Listyo.

4. Pemantauan di Posko Terpadu

Posko pemantauan lalu lintas telah didirikan di beberapa titik strategis, termasuk di Km 50 sebagai area utama untuk memantau kepadatan lalu lintas. Petugas akan terus memantau situasi guna menyesuaikan strategi rekayasa yang diperlukan.

5. Informasi Rekayasa Lalu Lintas Disampaikan Secara Berkala

Polri memastikan bahwa informasi terbaru mengenai penerapan rekayasa lalu lintas akan terus diperbarui dan disampaikan kepada masyarakat melalui berbagai platform media.

Dari berbagai skema ini, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lebih lancar dan nyaman bagi masyarakat. Pemudik juga diimbau untuk selalu memantau informasi terbaru serta mengikuti aturan yang diberlakukan demi keselamatan dan kelancaran perjalanan mereka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)