Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim
Kulon Progo: Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengklaim akan melakukan siasat apabila dana transfer dari pusat ke daerah pada 2026 dipotong. Sejumlah skema disiapkan agar sejumlah kegiatan tetap bisa berjalan.
"Kami akan mengoptimalkan jejaring pengembangan masyarakat dan di beberapa universitas kita bekerja sama," kata Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan di Kulon Progo pasa Sabtu, 11 Oktober 2025.
Ia mengatakan pemerintah setempat akan turun ke bawah menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Agung mengatakan program yang dijalankan kemungkinan berbasis pemberdayaan.
"Kami akan turun ke bawah, apa yang dibutuhkan masyarakat, mulai dari layanan, pemberdayaan, pengabdian, itu nyaris biayanya rendah," jelas Agung.
Agung mengatakan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) jadi salah satu pilihan. Menurut dia, UMKM dari Kulon Progo sudah kian berkembang dengan mengikuti pameran di Jakarta hingga melakukan pemasaran sampai Belanda, Afrika, dan Abu Dhabi.
"Itu yang bisa kami lakukan dengan anggaran seminimal mungkin," ucap Agung.
Sementara pembangunan infrastruktur tetap bisa berjalan dengan fokue perbaikan-perbaikan jalan yang mendesak. Menurut dia Pemkab Kulon Progo mendapatkan hibah pendanaan untuk sejumlah kegiatan.
"Kami bersyukur dapat kesempatan dapat hibah (untuk pembangunan) jembatan, jalan, dan sekolah. Kalau kami punya tempatnya, kami punya dana hibah (pembangunan) rumah sakit juga," kata dia.
Agung enggan menjabarkan detail besaran dana hibah dan sumbernya. Ia hanya menyebut sumber dana hibah bisa berasal dari dana tak terserap, daerah lain yang tak siap, CSR, hingga pihak ketiga.
"Ada sumbangan pihak ketiga tidak mengikat untuk UMKM. Nilainya besar untuk sertifikasi halal untuk sertifikasi UMKM dan resto. Insyaallah kami akan sertifikasi halal semua. Itu orang yang menyumbang nggak mau disebutkan," ujar Agung.
Streaming