BPBD Banjarnegara Peringatkan 205 Desa Masuk Zona Merah Bencana

ilustrasi medcom.id

BPBD Banjarnegara Peringatkan 205 Desa Masuk Zona Merah Bencana

Media Indonesia • 12 October 2025 19:19

Banjarnegara: Sebanyak 205 desa di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, masuk dalam zona merah bencana hidrometeorologi. Kawasan tersebut berisiko tinggi mengalami bencana longsor, banjir, dan angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aji Piluroso menjelaskan, dari 278 desa dan kelurahan, 199 di antaranya tergolong berisiko tinggi terhadap longsor. Kerentanan tinggi ini disebabkan oleh kondisi topografi sebagian besar wilayah Banjarnegara.

“Berdasarkan data BPBD, dari 278 desa dan kelurahan, sebanyak 199 desa tergolong berisiko tinggi terhadap longsor. Sementara itu, 205 desa masuk dalam zona merah bencana hidrometeorologi, meliputi ancaman longsor, banjir, dan bencana alam lainnya,” jelas Aji, Minggu, 12 Oktober 2025.

Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan seiring datangnya musim hujan yang diprediksi lebih awal dengan intensitas tinggi. BPBD meminta warga lebih mengenali kondisi lingkungannya, terutama di daerah yang berpotensi longsor.

Destana dan Sistem Peringatan Dini

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, hingga saat ini telah terbentuk 110 Desa Tangguh Bencana (Destana) di berbagai kecamatan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengenali dan mengantisipasi potensi bencana.

“Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko bencana. Dengan mengenali tanda-tanda awal dan memahami langkah mitigasi, potensi kerugian bisa diminimalkan,” jelasnya.

Sejak awal musim hujan, BPBD mencatat telah terjadi sekitar delapan titik longsor berskala kecil di beberapa wilayah. Meski tidak menimbulkan kerusakan besar, kejadian ini menjadi peringatan bagi warga untuk tetap siaga.

BPBD Banjarnegara juga memanfaatkan alat deteksi dini gerakan tanah bernama Elwasi. Alat ini telah terpasang di lebih dari 20 titik rawan bencana dan berfungsi memberikan peringatan dini bagi warga.

Aji mengakui beberapa kejadian longsor masih terjadi di luar area pantauan Elwasi, terutama di jalur jalan dan kawasan permukiman. Karena itu, BPBD terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah desa dan relawan kebencanaan.

“Alhamdulillah, longsor yang terjadi masih kecil dan sebagian mendekati area permukiman. Namun masyarakat di daerah perbukitan dan lereng tetap harus berhati-hati,” kata Aji.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)