Golkar Tak Mencemaskan Isu Reshuffle

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Metrotvnews.com/Fachri

Golkar Tak Mencemaskan Isu Reshuffle

Fachri Audhia Hafiez • 6 February 2025 18:31

Jakarta: Partai Golkar tak mencemaskan isu reshuffle yang menguat ke publik. Sebanyak depalan kader Partai Golkar, termasuk Bahlil Lahadalia, dinilai merupakan sosok terbaik untuk menempati posisi menteri.

"Ya masing-masing partai ini kan memberikan kader terbaik, apalagi Golkar. Ada delapan kader terbaik kami, termasuk ketua umum (Bahlil Lahadalia) kami loh ya. Ketua umumnya itu adalah kader terbaik partai. Makanya karena dia terbaik, makanya dipilih jadi ketua umum," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, Kamis, 6 Februari 2025.

Doli mengatakan tantangan yang didapati para menteri dari Partai Golkar sejatinya tanggung jawab masing-masing. Sebab, itu berkaitan dengan tugas dan kebijakan per kementerian.

"Kemudian ada tantangan yang dihadapi di lapangan, ya itu kita hadapi tanggung jawab kita masing-masing. Sudah pekerjaannya," ucap Doli.

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) itu menekankan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto terkait dengan perombakan kabinet. Kader Golkar diklaim tetap loyal kepada Kepala Negara dan berdedikasi dengan pekerjaannya.

"Ya biasa saja (tak khawatir) selama yang penting Presiden kasih tugas apa, dikerjakan," ujar Doli.
 

Baca Juga: 

Gerindra Ungkap Ada Anak Buah Prabowo yang Kurang Seirama dan Berpotensi Kena Reshuffle


Sebelumnya, Prabowo memberikan ultimatum tidak segan-segan menindak pihak-pihak yang masih bandel. Termasuk, aparat yang tidak berpihak kepada rakyat.

Menurut Prabowo, dirinya sudah memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk melakukan perbaikan di 100 hari kerja pemerintahannya. Namun, bila peringatan itu tidak dihiraukan, maka Prabowo tidak segan menindak tegas.

"(Selama) 100 hari pertama ya saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, saya akan tindak," kata Prabowo dalam pidatonya di Resepsi Harlah Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)