Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie bersama Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara). Dok. Istimewa
Anggi Tondi Martaon • 8 February 2025 09:59
Jakarta: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mendorong implementasi Enviromental, Social, and Governance (ESG) serta green financing (pembiayaan hijau) di sektor perumahan. Kedua aspek tersebut dinilai sangat penting dalam menggenjot program 3 juta rumah, utamanya dari sisi perusahaan pengembang perumahan yang terlibat di dalamnya.
"Nah, dari sisi korporasi, ini (pembiayaan hijau) nomor satu, dan apabila kita bisa barengi dengan ESG tentu sangat baik," kata Anin, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 8 Februari 2025.
Hal itu disampaikannya saat hadir sebagai pembicara utama bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam acara bertajuk Driving Sustainability in the Real Estate Sector: ESG and Green Financing in Indonesia. Meski demikian, Anin mengakui ada sejumlah hal yang harus dipacu guna mendukung program 3 juta rumah tersebut.
"Yang paling penting bagaimana kita berinovasi dari sisi pendanaan, dari sisi lahan, pengurangan birokrasi, dan lain-lain," ungkap dia.
Inovasi itu harus dilakukan karena berbagai macam insentif dan kemudahan yang ditawarkan oleh pemerintah. Agar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bisa memiliki akses untuk memiliki rumah.
"Intinya ialah yang paling penting bagaimana masyarakat bisa mempunyai akses terhadap perumahan ini. Karena banyak sekali masyarakat yang berpenghasilan rendah, baik daripada masyarakat umum maupun TNI, Polri, ASN, yang sewajarnya lah," sebut dia.
"Nah, di sinilah Kadin ingin bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman tempat Pak Ara (Maruarar Sirait), supaya kita bisa memberikan masukan yang bisa diimplementasi," ujarnya.
Baca Juga:
Anggaran Dipangkas Rp3,6 Triliun, Bagaimana Nasib Program 3 Juta Rumah? |