4 Poin Ekonomi Utama dari Pidato Pelantikan Trump

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: YouTube/Donald J Trump.

4 Poin Ekonomi Utama dari Pidato Pelantikan Trump

Ade Hapsari Lestarini • 21 January 2025 10:31

Washington: Presiden Donald Trump memaparkan empat cara yang direncanakan membawa Amerika dan ekonominya ke "zaman keemasan".

Saat berpidato di Capitol Rotunda, Senin, 20 Januari 2025 waktu setmpat, Trump memaparkan agenda ekonomi "America First" pemerintahan barunya yang berfokus pada upaya memerangi inflasi, mempromosikan pengeboran minyak alih-alih energi hijau, mengenakan pajak atas perdagangan luar negeri, dan mendeportasi imigran ilegal.

"Zaman keemasan Amerika dimulai sekarang juga. Sejak hari ini, negara kita akan berkembang dan dihormati lagi di seluruh dunia. Kita akan menjadi negara yang membuat iri semua negara, dan kita tidak akan membiarkan diri kita dimanfaatkan lagi. Selama setiap hari pemerintahan Trump, saya akan mengutamakan Amerika," ujar Trump dalam pidatonya.

Melansir Investopedia, Selasa, 21 Januari 2025, Trump mengulang tema ekonomi utama dari kampanye kepresidenannya, dan menguraikan cara-cara yang ia rencanakan untuk mewujudkannya.
 

1. Tarif atas perdagangan luar negeri


Trump mengatakan akan mendirikan External Revenue Service, mitra IRS, yang akan memungut tarif atas barang-barang yang diimpor dari negara lain. Tugas-tugas tersebut saat ini ditangani oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Departemen baru tersebut bisa jadi sangat sibuk, karena Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif tinggi pada perdagangan luar negeri, termasuk Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

"Kami sedang membentuk Layanan Pendapatan Eksternal (External Revenue Service) untuk mengumpulkan semua tarif, bea, dan pendapatan. Akan ada sejumlah besar uang yang mengalir ke kas negara kita yang berasal dari sumber-sumber asing," tegas Trumo.

Banyak ekonom mengatakan biaya tarif sama sekali tidak bersifat eksternal, karena pedagang biasanya membebankan biaya pajak impor kepada konsumen AS. Para peramal telah memperkirakan tarif Trump akan memicu inflasi, jika ia benar-benar menerapkannya.

Pembentukan badan federal baru mengharuskan Kongres untuk meloloskan undang-undang untuk melakukannya.

 
Baca juga: Trump Sesumbar Kekuatan Amerika Serikat Dapat Hentikan Semua Perang

2. Memerangi inflasi


Kemarahan pemilih atas inflasi di bawah kepemimpinan Joe Biden merupakan faktor utama dalam kemenangan Trump atas mantan Wakil Presiden Kamala Harris pada November. Trump mengatakan ia akan menggunakan kekuasaan jabatannya untuk menurunkannya.

"Saya akan mengarahkan semua anggota kabinet saya untuk mengerahkan kekuatan besar yang mereka miliki untuk mengalahkan inflasi yang memecahkan rekor dan dengan cepat menurunkan biaya dan harga," kata Trump.


Presiden Donald Trump saat pidato pelantikan. Foto: YouTube/Donald J Trump.

Hingga Desember, biaya hidup telah meningkat 2,9 persen selama 12 bulan sebagaimana diukur oleh Indeks Harga Konsumen, lebih tinggi dari tingkat sebelum pandemi dan target Federal Reserve sebesar dua persen inflasi tahunan tetapi jauh di bawah tingkat 9,1 persen pada Juni 2022. Ini merupakan tingkat tertinggi dalam empat dekade (meskipun bukan rekor sepanjang masa).
 

3. Mempromosikan pengeboran minyak


Trump mengatakan pengurangan biaya energi adalah kunci untuk melawan inflasi. Harga bensin, gas alam, dan listrik merupakan faktor utama dalam anggaran rumah tangga serta ukuran inflasi seperti CPI.

Trump mengatakan dia akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk mempromosikan produksi minyak dalam negeri, dan membalikkan kebijakan Biden yang mempromosikan energi hijau dan mobil listrik.

"Hari ini saya juga akan mengumumkan Keadaan Darurat Energi Nasional. Kita akan mengebor, sayang, mengebor."

 
Baca juga: Trump: Zaman Keemasan Amerika Serikat Dimulai Sekarang

4. Mendeportasi imigran


Trump mengatakan ia akan mengeluarkan perintah eksekutif tentang imigrasi, yang menjadi fokus utama retorika kampanyenya, termasuk mendeportasi imigran. Ia mengatakan akan mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan, mengerahkan militer untuk menghentikan imigrasi ilegal, dan memindahkan imigran ilegal yang sudah berada di negara tersebut.

"Kami akan memulai proses pengembalian jutaan dan jutaan alien kriminal ke tempat asal mereka," ungkap dia.

Pembatasan imigrasi dan deportasi imigran dapat berdampak besar pada ekonomi, terutama industri seperti pembangunan rumah, tempat imigran ilegal merupakan bagian besar dari tenaga kerja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)