Presiden Donald Trump dikabarkan marah dengan ulah Netanyahu. Foto: The New York Times
Fajar Nugraha • 11 September 2025 09:36
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berdiskusi telepon panas dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa 9 September. Saat itu Trump menyampaikan "rasa frustrasi yang mendalam" karena terkejut dengan serangan Israel terhadap perwakilan Hamas di Qatar, menurut The Wall Street Journal.
Para pejabat senior pemerintahan AS mengatakan dalam laporan eksklusif tersebut bahwa Trump memberi tahu Netanyahu bahwa keputusan untuk menargetkan para pemimpin politik kelompok Palestina di Doha, ibu kota Qatar, tidaklah bijaksana dan bahwa ia "marah mengetahui serangan itu, yang dilakukan oleh militer AS -,bukan oleh Israel,- dan bahwa serangan itu menghantam wilayah sekutu AS lainnya yang sedang memediasi negosiasi untuk mengakhiri perang Gaza."
Tanggapan Netanyahu adalah bahwa ia memiliki waktu singkat untuk melancarkan serangan dan memanfaatkan kesempatan itu.
“Setelah percakapan tersebut, panggilan telepon kedua, yang berlangsung dengan ramah, berlangsung,” kata para pejabat. Dalam panggilan telepon ini, Trump bertanya kepada Netanyahu apakah serangan itu berhasil, yang tidak dapat dijawab Netanyahu dengan pasti.
Kemudian, Hamas mengonfirmasi bahwa para pemimpinnya selamat dari serangan itu. Sementara lima anggota kelompok tersebut dan seorang petugas keamanan Qatar tewas.
“Meskipun Trump dikenal sebagai pendukung setia Israel, ia semakin frustrasi dengan Netanyahu, yang terus-menerus membatasinya dengan langkah-langkah agresif yang diambil tanpa masukan AS yang bertentangan dengan tujuan Timur Tengah Trump sendiri,” menurut WSJ.
Pada hari Selasa, militer Israel mengatakan telah melakukan "serangan tepat sasaran yang menargetkan para pemimpin senior" kelompok Palestina tersebut.
Qatar mengutuk serangan itu sebagai "tindakan pengecut" dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, memperingatkan bahwa mereka tidak akan menoleransi "perilaku sembrono" Israel.
Negara Teluk tersebut, bersama AS dan Mesir, telah memainkan peran sentral dalam upaya mediasi untuk mengakhiri perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 64.600 warga Palestina sejak Oktober 2023.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan pada hari Rabu bahwa respons regional kolektif sedang dipersiapkan untuk melawan serangan Israel di Doha, menekankan bahwa konsultasi sedang berlangsung dengan mitra-mitra Arab dan Islam.
"Akan ada respons dari kawasan ini. Respons ini saat ini sedang dalam konsultasi dan pembahasan dengan mitra-mitra lain di kawasan ini," ujar Al Thani kepada CNN.