Korea Utara Tegaskan Statusnya sebagai Negara Nuklir Bersifat ‘Permanen'

Bendera Korea Utara. (EPA-EFE)

Korea Utara Tegaskan Statusnya sebagai Negara Nuklir Bersifat ‘Permanen'

Willy Haryono • 15 September 2025 06:18

Pyongyang: Korea Utara menegaskan pada Senin, 15 September 2025, bahwa statusnya sebagai negara bersenjata nuklir telah ditetapkan secara “permanen” dalam undang-undang negara tersebut. Di waktu bersamaan, Korut mengecam Amerika Serikat (AS) atas seruan berulang yang dinilai “ketinggalan zaman” atas denuklirisasi Pyongyang.

Misi tetap Korea Utara untuk kantor PBB dan organisasi internasional di Wina mengeluarkan pernyataan pers yang mengecam AS karena mempermasalahkan program senjata nuklir Pyongyang dalam sesi terbaru Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Kami dengan tegas mengecam dan menolak tindakan provokatif AS yang sekali lagi memperlihatkan niat permusuhan yang tidak berubah terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea, serta menyatakan keprihatinan serius atas konsekuensi negatif yang akan ditimbulkan olehnya,” bunyi pernyataan Korut yang dilaporkan Korean Central News Agency (KCNA).

Korut menegaskan bahwa meski Washington menyebut kepemilikan senjata nuklir oleh Pyongyang sebagai sesuatu yang “ilegal,” justru AS yang melemahkan sistem non-proliferasi nuklir internasional melalui pembangunan besar-besaran persenjataan nuklirnya.

“Posisi Republik Rakyat Demokratik Korea sebagai negara bersenjata nuklir yang telah ditetapkan secara permanen dalam hukum dasar dan tertinggi negara telah menjadi tidak dapat diubah,” lanjut pernyataan itu, seraya menegaskan bahwa pihaknya akan “tetap menolak dengan tegas setiap upaya untuk mengubah posisi saat ini.”

Pernyataan tersebut muncul di tengah langkah Korea Utara yang terus mengembangkan program nuklir dan persenjataannya sambil menolak tawaran dialog dari Amerika Serikat maupun Korea Selatan.

Awal bulan ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi sebuah institut riset yang mengembangkan mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi. Kim mengatakan mesin baru tersebut akan digunakan untuk rudal balistik antarbenua generasi berikutnya, Hwasong-20, yang kini tengah dikembangkan.

Baca juga:  Kim Jong-Un Serukan Percepatan Kekuatan Nuklir Korea Utara

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)