Ilustrasi, SRMA 17 Solo. Foto: dok: Humas Sentra Terpadu Prof dr Soeharso Solo.
Husen Miftahudin • 22 October 2025 12:28
Jakarta: Forum Asosiasi Jasa Konstruksi Indonesia mendukung program prioritas Sekolah Rakyat. Ketua Forum Komunikasi Jasa Konstruksi Andi Rukman Karumpa meyakini program Sekolah Rakyat bukan sekadar kebijakan, melainkan sebuah lompatan peradaban yang strategis.
"Program ini bertujuan memutus rantai kemiskinan antargenerasi yang telah terlalu lama membelenggu, dengan menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk diberikan tangga menuju masa depan yang lebih cerah," ujar Andi dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 22 Oktober 2025.
Andi menyebut program ini membuka jalan bagi lahirnya pelaku usaha baru dari generasi bawah, merobek batas-batas strata sosial dan menciptakan pemerataan ekonomi yang inklusif. Hal ini merupakan jawaban nyata terhadap darurat pendidikan yang mana ratusan ribu anak putus sekolah dan belum pernah merasakan bangku pendidikan, yang tanpa memiliki ijazah hanya akan menambah barisan pengangguran.
"Konsep boarding school dengan jaminan makan tiga kali gratis, fasilitas belajar yang memadai, dan pembentukan karakter yang holistik merupakan wujud tanggung jawab negara yang paling hakiki, sebuah investasi terbaik dana rakyat untuk masa depan rakyat itu sendiri," ucap Ketua Umum BPP Gapensi tersebut.
Oleh karenanya, Andi menilai semangat luhur program pendidikan ini tidak boleh dikhianati oleh metode tender pekerjaan fisiknya. Andi menyampaikan pemaketan pembangunan Sekolah Rakyat digabungkan beberapa lokasi dalam satu paket dengan nilai lebih Rp1 triliun dan ratusan miliar rupiah.
"Di sisi lain, kami harus bersuara lantang menolak praktik yang justru dapat mematikan denyut nadi perekonomian kita, yaitu pemaketan pekerjaan fisik yang mengonsolidasi banyak lokasi menjadi satu paket tender besar," sambung Andi.
Baca juga: Bangun Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo: Kita Harus Berani Potong Rantai Kemiskinan |