 
                    Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 31 October 2025 17:50
                        Jakarta: PT Perisai Digital Indonesia mengembangkan teknologi AI-driven cybersecurity yang membantu organisasi mengidentifikasi, menganalisis, dan mencegah ancaman siber dengan efisien dan terukur. Ini mencakup layanan penetration testing, threat intelligence, dan automated security operations.
“Melalui pendekatan security as a service, relevansi penting inovasi ini semakin terasa di tengah meningkatnya ancaman siber di sektor keuangan nasional,” ujar Founder & CEO Peris.ai David Samuel dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 31 Oktober 2025.
Baru-baru ini, pasar modal Indonesia diguncang kasus dugaan pembobolan Rekening Dana Nasabah (RDN) yang menelan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. Sedikitnya empat perusahaan sekuritas dilaporkan menjadi korban, diduga disebabkan oleh serangan siber terhadap sistem transaksi keuangan.
Menanggapi situasi tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah memperketat koordinasi dengan seluruh anggota bursa untuk memastikan keamanan digital dan mencegah risiko sistemik yang dapat mengganggu kepercayaan investor.
“Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya ketahanan siber dalam ekosistem keuangan digital. Visi kami di Perisai adalah menciptakan teknologi pertahanan digital yang tidak hanya reaktif, tetapi juga preventif dan adaptif terhadap pola serangan baru,” ujar dia.
