Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dalam peringatan Harkopnas ke-78. Foto: Istimewa.
Anggi Tondi Martaon • 12 July 2025 16:59
Jakarta: Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan 2025 sebagai momentum kebangkitan koperasi. Hal itu disampaikan Budi Arie dalam peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 yang mengusung tema Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur.
Budi Arie menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi. Menurut dia, koperasi juga dinilai sebagai simbol semangat hidup bersama.
“Pasal 33 UUD 1945 jelas menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan wujudnya adalah koperasi. Koperasi hadir bukan karena romantisme sejarah, tapi karena memang menjadi kebutuhan masa depan bangsa," kata Budi Arie melalui keterangan tertulis, Sabtu, 12 Juli 2025.
Budi Arie menyampaikan pemerataan ekonomi harus diwujudkan menjelang Indonesia Emas 2045. Sehingga dibutuhkan suatu wadah perjuangan dalam bentuk koperasi.
“Kita tidak bisa mewujudkan Indonesia Emas dengan meninggalkan rakyat kecil. Kita butuh koperasi yang kuat, yang mandiri dan berkelanjutan yang tidak hanya tumbuh di angka tetapi juga mengakar di hati masyarakat," ungkap dia.
Data terkini menunjukkan geliat positif koperasi Indonesia. Hingga 2024, tercatat sebanyak 131.617 koperasi aktif dengan hampir 30 juta anggota.
Volume usaha koperasi mencapai Rp214 triliun. Hal itu menyumbang hampir 1 persen terhadap PDB nasional.
Menkop menambahkan bahwa potensi pengembangan koperasi masih dapat ditingkatkan. Terlebih dengan hadirnya program pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/ Kel) Merah Putih.
Kehadiran
KopDes/Kel Merah Putih sebagai sarana strategis untuk mendukung agenda pembangunan nasional. Termasuk beberapa prioritas dalam Asta Cita
Presiden Prabowo Subianto.
"Kita tidak boleh apatis, kita akan menuju ke sana untuk mendorong tumbuhnya koperasi besar dengan memanfaatkan secara optimal potensi dan kekuatan desa," sebut dia.
Budi Arie mengakui tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan koperasi di Indonesia termasuk pengoperasian Kopdes/ Kel Merah Putih sangat besar. Namun dengan semangat gotong royong dan komitmen yang tinggi dari berbagai pihak, dia optimis segala hambatan dan tantangan tersebut dapat diatasi.
Menkop menegaskan bahwa program Kopdes/ Kel Merah Putih ini dirancang bukan hanya sebagai lembaga simpan pinjam. Namun, juga pusat distribusi barang subsidi, layanan kesehatan, logistik hasil panen, hingga energi.
Lebih dari itu, koperasi-koperasi desa mulai menerapkan pendekatan kolaboratif atau pentahelix. Mereka menggandeng kelompok tani, BUMDes, sektor swasta, dan perguruan tinggi.
“Mereka tidak lagi berjalan sendiri dimana semua duduk bersama untuk satu tujuan yaitu mensejahterakan rakyat," ujar dia.
Saat ini, sudah lebih dari 80.000 unit Kopdes/Kel Merah Putih terbentuk melalui musyawarah desa khusus (musdesus). Puluhan ribu Kopdes/Kel itu siap dioperasikan secara serentak setelah diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025 mendatang.
Ditargetkan pada Oktober 2025, seluruh Kopdes tersebut bisa beroperasi dan melayani segala kebutuhan masyarakat di desa/ kelurahan.
“Petani kecil yang dulu menjual sendiri dengan harga rendah, kini bisa menyimpan panen, menunggu harga naik, dan menjual bersama lewat koperasi. Inilah wajah baru ekonomi rakyat,” ujar dia.
Selain itu, Menkop mendorong agar koperasi menjadi entitas yang agile, adaptif, dan akuntabel. Menkop juga mengajak generasi muda untuk aktif berkoperasi karena saat ini koperasi sudah memiliki wajah baru dengan menyediakan kesempatan yang lebih luas untuk anak muda berinovasi dan berkreasi bersama dalam wadah koperasi.
“Jangan anggap koperasi itu milik orang tua. Koperasi adalah ruang kalian juga, tempat bertumbuh dan ikut menentukan arah ekonomi bangsa,” kata dia.
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Harkopnas ke-78, Kementerian Koperasi juga mengadakan berbagai kegiatan. Di antaranya, senam sehat bersama, aksi donor darah yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkop, permainan ketangkasan (kuis) melalui aplikasi kahoot, lomba di media sosial yang diikuti oleh seluruh civitas Kemenkop serta diakhiri dengan tasyakuran.