Koperasi Merah Putih Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan dan Kemajuan Desa

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. Foto: MI/Naufal Zuhdi.

Koperasi Merah Putih Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan dan Kemajuan Desa

Naufal Zuhdi • 12 July 2025 16:11

Jakarta: Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa Koperasi Desa Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menjadi harapan masyarakat desa. Sebab, dinilai menjadi alat bagi perjuangan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan juga kemajuan desa di seluruh Indonesia.

"Kita berharap Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih ini bukan sekedar program, tapi memang memberi dampak bagi problematika sosial di Indonesia. Misalnya begini, subsidi pemerintahan hurusan banyak, kok kemiskinan di desa tidak turun, stunting masih tinggi, kemiskinan masih tinggi di desa," kata Budi Arie di Kantor Kementerian Koperasi (Kemenkop), Sabtu, 12 Juli 2025.

Budi menyampaikan salah satu tolak ukur kesuksesan Kopdes/Kel Merah Putih yaitu angka kemiskinan di desa tersebut. "Dan ujungnya dan ujungnya adalah pertumbuhan ekonomi nasional," ungkap dia.

Kopdes/Kel Merah Putih, lanjut dia, merupakan program untuk memutus mata rantai distribusi rentenir, tengkulak dan bisa memberikan akses masyarakat desa dalam hal permodalan.
 

Baca juga: Baca juga: 

Gobel: Koperasi Merah Putih Harus Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat Lokal


"Jadi kalau dibilang rente, nanti prosesnya transparan, prosesnya melalui digital, sistem kalau bisa cashless. Tapi sebuah input apapun dari masyarakat kita terima, karena kita juga sudah bekerja sama dengan aparat peringkat hukum KPK dan Kejaksaan Agung yang punya program Jaga Desa," sebut dia.

Pemerintah menginginkan agar Kopdes/Kel Merah Putih mampu mengungkit dan memberi sumbangsih bagi pemeratan ekonomi. Serta,  pertumbuhan ekonomi nasional .

"Yang pasti begini, tingkat kemiskinan ini masih banyak di desa dan kesenjangan ekonomi desa di banding kota sangat besar. Karena itu kita ingin kita ingin mewujudkan bagaimana koperasi bisa memberi sumbangsih bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Itu dari GDP kan jelas sekali dari angka GDP itu 14 persen cuma ekonomi desa (sementar) 86 persennya ekonomi di kota," beber Budi Arie.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)