Kendaraan pickup mengangkut sayuran dari Lembang menuju ke daerah Jabodetabek.
Media Indonesia • 20 June 2025 20:31
Bandung: Bandar sayuran di Lembang Kabupaten Bandung Barat terkena dampak aksi mogok sopir truk lantaran sejumlah komoditas sayuran gagal dikirim ke pasar di wilayah Jabodetabek. Aksi para sopir itu dipicu penolakan aturan baru tentang angkutan barang melebihi ukuran dan muatan atau sering disebut over dimention, over load (ODOL).
"Para bandar jelas rugi, tapi yang lebih dirugikan adalah petani. Aksi mogok mengakibatkan hasil panen tak bisa terjual ke pasar dan akhirnya busuk," kata Widi, seorang bandar sayuran di Kampung Cicalung, Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 20 Juni 2025.
Ia menuturkan, dalam sekali pengiriman, bandar biasanya mendistribusikan antara 3-5 ton berbagai komoditas sayuran dari Lembang menuju pasar di Jakarta dan sekitarnya.
"Di wilayah desa ini saja sehari pengiriman bisa sampai 50 ton, bayangkan kerugiannya berapa. Belum sayuran jadi busuk, nota pembayaran telat," tuturnya.
Ia menyebutkan, beberapa sopir terpaksa harus kucing-kucingan agar tak tertahan aksi demo kemarin. Beruntungnya, setelah aksi itu, pemerintah menjamin sopir truk tak akan ditindak di jalan.
Baca: Polres Jepara Bakal Tindak Tegas Anggota Terlibat Pungli Truk ODOL |