Legislator Yakin Hilirisasi Nikel Memperkuat Posisi Indonesia

Pembangunan pabrik baterai mobil listrik/Istimewa

Legislator Yakin Hilirisasi Nikel Memperkuat Posisi Indonesia

M Sholahadhin Azhar • 30 June 2025 11:22

Jakarta: Hilirisasi nikel melalui proyek industri baterai kendaraan listrik terintegrasi, dikebut. Hal tersebut dinilai dapat mendorong percepatan swasembada energi.

"Kami di DPR RI mendukung penuh, karena ini membawa nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade, dalam keterangan yang dikutip Senin, 30 Juni 2025.

Hal tersebut diungkap Andre merespons pembangunan industri baterai kendaraan listrik oleh konsorsium BUMN dan mitra global di Halmahera Timur dan Karawang. Proyek yang digagas oleh ANTAM, IBC, dan CBL ini dinilai sebagai pilar transformasi industri dan katalisator penting menuju kemandirian energi nasional.
 

Baca: Momen Prabowo Sapa Tomy Winata di Peresmian Proyek Ekosistem Baterai EV

“Proyek industri baterai ini adalah bukti nyata keberhasilan hilirisasi minerba. Ini bukan hanya tentang membangun pabrik, tapi membangun masa depan industri kendaraan listrik Indonesia," kata Andre.

Dia menjelaskan Langkah strategis ANTAM menjadi hal yang penting dalam tonggak pertumbuhan industri nasional. Pertumbuhan industri yang mengedepankan peran BUMN jadi pendorong perekonomian nasional.

Ia menambahkan bahwa pembangunan industri baterai yang terintegrasi dari tambang nikel hingga produksi sel baterai akan menjadi titik balik bagi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil.

“Program hilirisasi ini sesuai dengan agenda pemerintahan pak Prabowo. Kita berharap Hilirisasi nikel menjadi baterai dapat menjadi game changer ekonomi kita. Bukan sekadar ekspor bahan mentah, tapi ekspor teknologi dan nilai tambah. Ini harus terus dikawal karena menjadi pintu masuk penguatan industri mobil listrik nasional,” tegas Andre.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)