Cegah Kepadatan Pemudik, Pemerintah Diminta Terapkan Skema Rest Area di Luar Jalan Tol

Ilustrasi rest area. MI/Ramdani

Cegah Kepadatan Pemudik, Pemerintah Diminta Terapkan Skema Rest Area di Luar Jalan Tol

Devi Harahap • 2 April 2025 11:10

Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memantau tempat istirahat atau rest area di beberapa ruas Tol Trans-Jawa selama mudik lebaran 2025 dipadati pemudik. Hal ini memicu antrean kendaraan, sehingga berpotensi menghambat arus mudik Lebaran. 

Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan, menyarankan pada arus balik, pemudik memanfaatkan tempat istirahat di luar jalan tol untuk mengurangi kepadatan di area istirahat.

“Saat puncak arus mudik lebaran pada 27-29 Maret lalu, masih ditemukan penumpukkan pada rest area jalan tol. Terlihat beberapa pemudik juga beristirahat di bahu jalan tol karena tidak dapat masuk ke rest area, hal ini sangat berbahaya,” kata Wildan kepada Media Indonesia, Rabu, 2 April 2025. 

Meskipun rekayasa lalu lintas sudah diberlakukan, kata Wildan, masih terjadi kepadatan di beberapa tempat istirahat. Pemudik diimbau tidak memaksakan masuk ke tempat istirahat di dalam jalan tol yang padat karena akan menyebabkan antrean hingga ke jalur tol.

Wildan meminta pemerintah cepat tanggap dalam menangani masalah penumpukan pemudik di rest area jalan tol. Menurut dia, hal ini menjadi permasalahan tahunan yang selalu berulang, sehingga dapat memicu kelelahan dan membuat angka kecelakaan serta meninggal dunia sulit ditekan.

“Secara keseluruhan, dari 2016 sampai dengan lebaran 2024, hanya ada dua isu utama yang memicu terjadinya kelelahan pada pemudik, yaitu penumpukkan di gate tol dan rest area,” ungkap dia. 

Atas dasar itu, Wildan mendorong pemerintah membangun skema rest area di luar jalan tol. Menurut dia, hal ini dapat menjadi solusi untuk menghindari penumpukan pemudik. 
 
“Diharapkan pada lebaran berikutnya, saran dari kami untuk pemerintah adalah terkait skema rest area di luar jalan tol sudah seharusnya dapat diterapkan,” jelas dia. 
 

Baca Juga: 

Polres Malang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Antisipasi Kemacetan Arus Balik


Selain itu, Wildan mengimbau pemerintah mempersiapkan rest area di luar jalan tol serta membuat manajemen rekayasa lalu lintas in dan out dari jalan tol ke rest area, tanpa menambah tarif tol serta tidak terhambat pada saat keluar maupun masuk kembali.

“Pemerintah juga bisa melakukan intervensi melalui diskon tarif tol bagi yang menjalankan mudik pada awal arus lebaran. Agar tidak terjadi penumpukkan kendaraan di rest area dan kendaraan yang tidak dapat masuk terpaksa berhenti di bahu jalan tol,” ujar dia. 

Namun, Wildan mengapresiasi arus lalu lintas pada mudik Lebaran 2025 yang secara umum relatif lancar. Menurut dia, kelancaran itu ditopang beberapa hal. 

“Pertama, terdapat penurunan jumlah pemudik. Kedua, waktu mudik lebaran untuk tahun ini diperpanjang jadi arusnya menjadi lebih landai, sehingga penumpukkan pada ruas maupun gate tol bisa ditekan secara signifikan,” kata dia. 

Dengan menurunnya penumpukkan di gate tol dan ruas, kata Wildan, risiko kelelahan pemudik menurun dan secara signifikan akan menurunkan angka kecelakaan hingga kematian di jalan. 

“Karena kalau kita perhatikan, angka kecelakaan pada arus lebaran ini dari tahun ke tahun didominasi faktor kelelahan,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)